“Rusia melakukan penolakan pendahuluan terhadap agresi. Itu adalah keputusan yang perlu, tepat waktu, dan satu-satunya yang benar. Itu adalah keputusan negara yang berdaulat, kuat, dan mandiri,” kata Vladimir Putin tentang serangan ke Ukraina.
Menurutnya, beberapa tentara yang ambil bagian dalam pawai baru-baru ini kembali dari garis depan.
Baca Juga: Swedia akan Umumkan Pilihannya Soal Keanggotaan NATO pada 15 Mei Mendatang
Untuk diketahui, 9 Mei adalah salah satu hari libur paling penting di Rusia dan dalam beberapa tahun terakhir semakin sering digunakan Kremlin untuk meningkatkan kebanggaan pada Angkatan Bersenjata Rusia dan mendorong patriotisme.
Sebanyak sekitar 11.000 personel dan 131 peralatan militer ambil bagian dalam parade di Lapangan Merah, tetapi menurut Rusia jumlah itu lebih rendah dari tahun lalu.
Pasukan Rusia diketahui banyak menggunakan citra Perang Dunia II di Ukraina.
Baca Juga: Usai Demonstrasi Anti-Pemerintah Berminggu-minggu, Perdana Menteri Sri Lanka Mundur dari Jabatan
Kebanyakan pasukan terlihat mengibarkan spanduk militer era Perang Dunia II di atas gedung dan kota yang direbut dari pasukan Ukraina.
Pertempuran sengit berlanjut di Ukraina pada hari Senin dengan pasukan Rusia berusaha untuk maju dalam serangan di timur negara itu yang tampaknya tidak menghasilkan keuntungan militer yang signifikan.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Senin bahwa Ukraina tidak akan membiarkan Rusia meraih kemenangan dalam Perang Dunia II.