Dia tidak merinci dengan tepat apa yang dimaksud dengan posting "destruktif".
Ditanya tentang kemungkinan kembalinya Donald Trump ke Twitter, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki menyuarakan keprihatinan umum tentang disinformasi di situs media sosial.
“Saya akan mengatakan itu adalah keputusan oleh perusahaan sektor swasta untuk membuat siapa yang akan atau tidak akan diizinkan di platform mereka,” katanya.
“Apa yang akan saya katakan secara umum adalah bahwa upaya kami adalah, tentu saja, memastikan bahwa kebebasan berbicara dilindungi di seluruh negeri, tetapi juga, platform ini tidak digunakan sebagai forum untuk disinformasi,” tandasnya.***