Usai WHO Kritik Kebijakan Nol Covid yang Diterapkannya, China Sensor Komentar dan Perdebatan di Media Sosial

- 12 Mei 2022, 12:15 WIB
ILUSTRASI - China menyensor komentar dan perdebatan terkait kebijakan nol-Covid usai dikritik oleh pemimpin WHO, Tedros.
ILUSTRASI - China menyensor komentar dan perdebatan terkait kebijakan nol-Covid usai dikritik oleh pemimpin WHO, Tedros. /REUTERS/Aly Song.

Baca Juga: DTKS 2022 Tahap 2 Sudah Dibuka, Simak Cara Mudah Daftar secara Online di Sini

Tagar media sosial tentang komentar WHO, yang telah menjadi titik temu untuk diskusi online yang ramai, tampaknya telah diblokir.

Pengendalian virus menyebabkan kemarahan dan frustrasi yang meningkat, terutama di Shanghai di mana penduduk marah terhadap penguncian yang tampaknya tak ada habisnya, fasilitas karantina sederhana dan penegakan hukum yang berat.

Kota ini telah melakukan protes berulang kali dan bentrokan keras dengan polisi, seperti tersebar dalam media sosial China sebelum disensor.

Partai Komunis yang berkuasa mengatakan strategi virusnya menempatkan kehidupan di atas masalah materi dan telah mencegah krisis kesehatan masyarakat yang terlihat di negara lain.

Baca Juga: Akses Link eform.bri.co.id, Cek Status Penerima BLT UMKM 2022 Paka KTP agar BPUM Rp600.000 Cair

Menurut peneliti di Universitas Fudan Shanghai, meninggalkan kebijakan nol-Covid dan membiarkan Omicron menyebar di seluruh negeri dapat mengakibatkan 1,6 juta kematian.

Pejabat kesehatan mengatakan tingkat vaksinasi rendah di antara orang tua dan memperingatkan fasilitas kesehatan pedesaan berisiko runtuh di bawah gelombang Omicron.

Wakil perdana menteri Sun Chunlan mengingatkan pejabat pengendalian penyakit tentang keharusan politik yang melekat pada nol-Covid.

“Hal ini diperlukan untuk menciptakan kondisi untuk kemenangan Kongres Partai ke-20,” katanya.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x