PR DEPOK - Masyarakat dunia tengah menyoroti kasus tewasnya jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Aqleh.
Shireen Abu Akleh yang merupakan jurnalis senior Al Jazeera tewas ditembak pasukan Israel saat meliput di wilayah Jenin, Tepi Barat pada Rabu, 11 Mei 2022.
Tewasnya Shireen Abu Akleh tak ayal mengundang keprihatinan masyarakat dunia, khususnya warga Palestina.
Lantas siapa Shireen Abu Akleh, jurnalis Al Jazeera yang tewas ditembak pasukan Rusia hingga berita kepergiannya menarik perhatian dunia?
Untuk mengenal informasi mengenai sosoknya, simak profil dan biodata Shireen Abu Akleh yang dirangkum PikiranRakyat-Depok-com dari berbagai sumber di bawah ini.
Shireen Abu Akleh merupakan jurnalis berkewarganegaraan ganda Palestina - Amerika yang lahir tahun 1971 dari keluarga Kristen di Betlehem.
Baca Juga: 30 Atlet Indonesia Siap Tampil pada Ajang Pembukaan SEA Games 2022 Vietnam
Jurnalis yang meninggal di usia 51 tahun ini lahir dan besar di kota Yerusalem. Ibu Abu Akleh lahir di Yerusalem barat dan sang ayah berasal dari Betlehem di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Di dunia pendidikan, Abu Akleh menempuh sekolah menengah di Rosary Sisters School di Beit Hanina, Yerusalem.
Dia juga pernah belajar arsitektur di Universitas Sains dan Teknologi di Jordan kemudian dipindahkan ke Universitas Yarmouk di Jordan.
Baca Juga: Serius Tatap Liga 1 Indonesia, Persija Datangkan Ahli Nutrisi tuk Pemain
Setelah lulus dengan menyandang gelar sarjana di bidang jurnalistik dan media, Abu Akleh kembali ke Palestina dan bekerja di beberapa media diantaranya Voice of Palestine Radio, the Amman Satellite Channel, dan menyelesaikan tugas media untuk beberapa stasiun termasuk UNRWA (United Nations Reliefs and Works Agency for Palestina Refugee in the Near East).
Karier Abu Aqleh dalam bidang jurnalistik berlanjut dengan bekerja di media Al Jazeera pada tahun 1997.
Saat itu dia menjadi salah satu koresponden lapangan pertama dengan jaringan bahasa Arab yang berbasis di Qatar.
Selama menjalani kariernya sebagai jurnalis, Abu Akleh pernah meliput berbagai situasi yang berkaitan dengan Palestina termasuk diantaranya intifada Palestina kedua atau pemberontakan warga Palestina pada tahun 2000 hingga 2005 dan perang di Gaza dari tahun 2008 hingga 2021.***