Network
PR DEPOK – Serangan yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap pelayat jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh saat prosesi pemakamannya, telah memicu kecaman dunia.
PBB dan Amerika Serikat menggambarkan serangan yang dilakukan pasukan Israel terhadap pelayat Shireen Abu Akleh sebagai sangat mengganggu.
Meskipun demikian, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera, AS tidak secara eksplisit mengutuk Israel atas kekerasan tersebut.
Kejadian itu terjadi saat ribuan orang berkumpul di Yerusalem Timur untuk pemakaman jurnalis veteran Al Jazeera, Abu Akleh, dua hari setelah dia ditembak mati oleh pasukan Israel saat meliput serangan di Tepi Barat yang diduduki.
Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV dan Trans7 Hari Minggu, 15 Mei 2022: Tayang Top Speed MotoGP
Saat jenazahnya meninggalkan Rumah Sakit St Joseph, polisi Israel menyerang prosesi pemakaman, hampir memaksa pengusung jenazah untuk menjatuhkan peti mati Abu Akleh.
Pasukan Israel menyita bendera Palestina dari pelayat dan kemudian menghancurkan jendela mobil jenazah yang membawa jenazah Abu Akleh dan menurunkan bendera Palestina.
Organisasi Bulan Sabit Merah Yerusalem mengatakan 33 orang terluka dalam serangan itu dan enam dirawat di rumah sakit.
Pihak berwenang Israel mengatakan enam orang ditangkap setelah pelayat melemparkan batu dan botol kaca.
