NATO Klaim Rusia Gagal di Semua Aspek, Termasuk di Medan Perang maupun Diplomasi

- 16 Mei 2022, 11:26 WIB
NATO baru-baru ini mengeklaim bahwa Rusia gagal dalam semua aspek, termasuk di medan perang maupun diplomasi.
NATO baru-baru ini mengeklaim bahwa Rusia gagal dalam semua aspek, termasuk di medan perang maupun diplomasi. /REUTERS/Pascal Rossignol.

PR DEPOK - Masing-masing kepala aliansi NATO telah bertemu di Berlin, Jerman, dan menyatakan perang di Ukraina tidak sesuai rencana Rusia.

Hampir tiga bulan setelah Rusia mengejutkan dunia dengan invasi ke Ukraina, militernya berhadapan dengan perang yang mandek.

Prospek NATO dan perjuangan Ukraina yang lebih besar dan terus didukung sekutu menghambat pergerakan Rusia di dalam maupun di luar medan perang.

"Ukraina dapat memenangkan perang ini," ujar Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari New Zeland Herald.

Baca Juga: Uang Tunai Rp3 Juta Siap Diambil di Kantor Pos bagi Ibu Hamil dan Balita, Simak Cara Daftar PKH 2022 Berikut

Sekjen NATO itu seraya menambahkan bahwa pihaknya akan dan harus terus menawarkan dukungan militer kepada Kiev.

Sementara di bidang diplomasi, baik Finlandia dan Swedia mengambil langkah-langkah yang membawa mereka lebih dekat dengan keanggotaan NATO.

Finlandia dikabarkan sedang berusaha untuk bergabung dengan NATO. Sementara partai pemerintah Swedia juga mendukung tawaran menjadi anggota aliansi militer itu.

Jika dua negara Nordik non-blok menjadi bagian dari aliansi, maka itu akan mewakili penghinaan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: 5 Negara Paling Santai di Dunia, Indonesia di Peringkat Pertama

Pasalnya, Vladimir Putin menyebut ekspansi NATO setelah Perang Dingin di Eropa Timur sebagai ancaman bagi Rusia.

 

Ketika Moskow kehilangan kekuatan di bidang diplomatik, pasukan Rusia juga gagal memperoleh kemenangan teritorial di Ukraina Timur.

Ukraina mengklaim pihaknya berhasil menahan serangan Rusia di timur dengan menyebutkan operasi militer Moskow gagal merebut Kiev.

"Selangkah demi selangkah, kami memaksa penjajah untuk meninggalkan tanah Ukraina," tutur Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Juga: Belum Dikarunia Momongan, Denny Darko Ramal Rumah Tangga Syahrini dan Reino Barack

Klaim Ukraina tidak dapat diverifikasi secara independen. Namun demikian, pejabat Barat juga menggambarkan bahwa Rusia telah gagal.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris mengatakan tentara Rusia telah kehilangan sepertiga dari kekuatan tempur pada akhir Februari dan gagal mendapatkan wilayah substansial.

"Dalam kondisi saat ini, Rusia tidak mungkin secara dramatis mempercepat laju kemajuannya selama 30 hari ke depan," kata Kemenhan Inggris di Twitter.

Baca Juga: Ungkap Soal Negosiasi yang Diberikan AS, Duta Besar Rusia Isyaratkan Perpecahan di Dalam Kremlin?

Penilaian kinerja perang Rusia datang ketika pasukan Rusia mundur dari sekitar Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, yang merupakan tujuan militer utama di awal perang dan dibombardir selama berminggu-minggu.

Gubernur regional mengatakan tidak ada penembakan di kota selama beberapa hari, meskipun Rusia terus menyerang wilayah Kharkiv.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah