Naik Pitam Finlandia dan Swedia Gabung NATO, Rusia Tak Main-main Soal Senjata Nuklir

- 16 Mei 2022, 12:16 WIB
Ancaman Rusia akan penggunaan senjata nuklir semakin nyata akibat niat Swedia dan Finlandia memutuskan bergabung NATO.
Ancaman Rusia akan penggunaan senjata nuklir semakin nyata akibat niat Swedia dan Finlandia memutuskan bergabung NATO. /REUTERS/Grigory Dukor.

PR DEPOK – Ancaman Rusia akan penggunaan senjata nuklir semakin nyata akibat niat Swedia dan Finlandia memutuskan untuk bergabung NATO.

Pemerintah Rusia mengatakan Moskow dapat menyebarkan senjata nuklir taktis ke perbatasan Eropa jika Finlandia dan Swedia mengizinkan pangkalan militer di wilayah mereka setelah bergabung dengan NATO.

Sebelumnya, Swedia mengatakan telah membatalkan penentangan mereka terhadap keanggotaan NATO hanya beberapa jam setelah Finlandia mengkonfirmasi niatnya untuk bergabung dengan aliansi tersebut.

Baca Juga: Perang Rusia Hari ke-82: Data Ukraina Bocor, Rencana Presiden Vladimir Putin Terbongkar

Rusia lantas menanggapinya dengan lebih keras dan terungkap dalam acara TV pemerintah Rusia tadi malam.

"Alasan resmi mereka adalah rasa takut. Tapi mereka akan memiliki lebih banyak ketakutan di NATO," kata seorang komentator di Rossiya One, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Ia menjelaskan bahwa Rusia tidak punya pilihan selain penggunaan senjata nuklir jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO.

Baca Juga: NATO Klaim Rusia Gagal di Semua Aspek, Termasuk di Medan Perang maupun Diplomasi

"Ketika pangkalan NATO muncul di Swedia dan Finlandia, Rusia tidak punya pilihan selain menetralisir ketidakseimbangan & ancaman baru dengan mengerahkan senjata nuklir taktis," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev, mengatakan bahwa Rusia dapat mengerahkan senjata nuklir dan rudal hipersonik di eksklave Kaliningrad antara Polandia dan Lithuania, sebagai tanggapan atas ekspansi Nordik NATO.

Adapun perubahan haluan untuk bergabung dengan NATO demi mengamankan mayoritas kuat di parlemen Swedia.

Baca Juga: Ivan Gunawan Akui dari Semua Pekerjaanya, yang Paling Tidak Disukai adalah Syuting Acara Komedi

Banyak politisi Swedia mengatakan dukungan mereka tergantung pada bergabungnya Finlandia.

"Dewan partai pada pertemuannya pada 15 Mei 2022 memutuskan bahwa partai akan bekerja menuju Swedia untuk mengajukan keanggotaan di NATO," kata Sosial Demokrat dalam sebuah pernyataan.

Swedia, yang netral selama Perang Dunia Kedua, tetap berada di luar aliansi militer selama lebih dari 200 tahun meskipun menjalin hubungan lebih dekat dengan organisasi yang berbasis di Brussels sejak 1990-an.

Baca Juga: Panduan Verifikasi Wajah Kartu Prakerja dan KTP Anti Gagal, Simak Tips dan Trik Agar Lolos di Gelombang 29

Setelah Vladimir Putin memerintahkan pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari silam, langkah dari kedua negara adalah pembalikan yang menakjubkan dari kebijakan non-blok militer mereka dan membuka jalan bagi 30 anggota aliansi militer Barat untuk berkembang.

Presiden Finlandia Sauli Niinisto dan Perdana Menteri Sanna Marin membuat pengumuman mereka pada konferensi pers bersama di Istana Kepresidenan di Helsinki.

Parlemen Finlandia diperkirakan akan menyetujui keputusan bergabung dengan NATO dalam beberapa hari mendatang, namun hal itu dianggap sebagai formalitas menyusul gelombang dukungan publik untuk melakukannya.

Baca Juga: Cara Mudah Cek Nama Penerima Bansos 2022 Online Lewat cekbansos.kemensos.go.id, Ikuti Langkah-langkahnya

Sebuah aplikasi keanggotaan formal kemudian akan diajukan ke markas NATO di Brussels, kemungkinan besar di beberapa titik minggu depan.

Perlu diketahui, salah satu alasan awal untuk invasi Rusia ke Ukraina pada Februari adalah untuk menghentikan perluasan NATO.

Akan tetapi, rencana itu sekarang berantakan karena kedua negara Skandinavia mengatakan akan mencari keanggotaan aliansi.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah