Pembicaraan Nuklir Wina Terhenti, Iran Desak AS Segera Ambil Sikap Politik

- 17 Mei 2022, 13:54 WIB
Ilustrasi. Pembicaraan soal nuklir Wina terhenti, Iran mendesak agar Amerika Serikat (AS) segera mengambil sikap politik.
Ilustrasi. Pembicaraan soal nuklir Wina terhenti, Iran mendesak agar Amerika Serikat (AS) segera mengambil sikap politik. /Reuters/Lisi Niesner.

PR DEPOK - Juru bicara kementerian luar negeri Iran menyeru Amerika Serikat (AS) untuk segera mengambil keputusan politik atas pembicaraan nuklir Wina.

Selain itu, jika tidak segera mengambil keputusan, Saeed Khatibzadeh mengatakan Iran akan membuat proposal nuklirnya sendiri.

"Jika AS mengumumkan keputusan politiknya segera, maka kami dapat mengambil langkah penting lainnya," ujar jubir Iran itu.

Baca Juga: Cara Daftar Bansos 2022 Online Pakai HP di Aplikasi Cek Bansos, Ada Bantuan PKH dan BPNT

Khatibzadeh juga menegaskan kembali tuntutan Iran bahwa hak hukumnya harus dihormati dan semua tekanan yang diberikan oleh mantan Presiden AS Donald Trump dihapuskan.

"Jika AS menanggapi proposal ini, kami akan berada dalam posisi di mana semua pihak akan kembali ke Wina guna mencapai kesepakatan," jelasnya lagi, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari China Org.

Sementara itu, mengacu pada kunjungan terbaru oleh koordinator kepala Uni Eropa untuk pembicaraan nuklir Iran, Khatibzadeh menyebutkan beberapa solusi telah diusulkan selama kunjungan.

Baca Juga: Cara Daftar Bansos DKI Jakarta Tahap 2, Login ke dtks.jakarta.go.id agar Masuk dalam DTKS

Enrique Mora, selaku penanggung jawab Eropa masalah nuklir Iran juga telah melakukan pembicaraan yang panjang dengan Kepala Negosiator Iran Ali Bagheri.

Lebih jauh, Khatibzadeh memuji peran konstruktif Rusia dalam pembicaraan Wina.

Namun, menurut jubir Iran itu, krisis Rusia-Ukraina saat ini dapat mengurangi peran perantara dalam pembicaraan.

Baca Juga: Denny Darko Ramalkan di Akhir Mei Keuangan 4 Zodiak Ini akan Mengalir Deras

Akhir pekan lalu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan pembicaraan Mora yang terbaru di Iran menuai titik terang.

Sebelumnya, Iran telah menandatangani kesepakatan nuklir, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) pada Juli 2015.

Di mana dengan kekuatan dunia ketika itu setuju untuk mengekang program nuklir Iran dengan imbalan penghapusan sanksi AS.

Baca Juga: Cara Daftar BPNT Cair Mei 2022, Warga yang Penuhi Syarat Ini Bisa Dapat Bansos Sembako Rp2,4 Juta

Namun, Trump menarik Washington keluar dari perjanjian pada Mei 2018 dan menerapkan kembali sanksi sepihak terhadap Iran.

Hal itu mendorong Iran untuk membatalkan beberapa komitmen nuklirnya di bawah JCPOA.

Sejak April 2021, delapan putaran pembicaraan telah diadakan di Wina antara Iran dan pihak-pihak JCPOA yang tersisa.

Baca Juga: Tersingkir dari SEA Games 2022, Pelatih Myanmar Puji Permainan Indonesia: Mereka Lebih Cepat

Termasuk China, Inggris, Prancis, Rusia dan Jerman, dengan AS yang terlibat secara tidak langsung, untuk menghidupkan kembali pakta penting itu.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: China.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah