“(Penembakan) itu merupakan sesuatu yang selalu saya takuti. Saya sangat takut, karena ini sangat menakutkan, dan saya telah takut akan hal ini sepanjang hidup saya”
“Saya melihat penembakan di sekolah dan saya pikir ini adalah kota kecil dan itu terjadi di kota-kota besar, tetapi itu terjadi di sini dan hampir membunuh anak saya,” tuturnya.
Baca Juga: Republik Ceko Deteksi Kasus Cacar Monyet Pertama
Evelyn bahkan tidak tahu lagi harus berbuat apa karena terus memikirkan aksi penembakan di Robb Elementary.
“Saya tidak tahu harus berbuat apa, saya tidak bisa berpikir. Saya tidak bisa berhenti berjalan karena saya memikirkan (tentang) apa yang bisa terjadi,” katanya.
Evelyn kemudian bergegas untuk mencari anaknya sambil berharap agar buah hatinya masih tetap hidup.
Baca Juga: Jerman Pesan 40.000 Dosis Vaksin Bava untuk Antisipasi Wabah Cacar Monyet
Saat tiba di pusat pemerintahan, Evelyn kemudian bertemu dengan anaknya dan memeluknya dengan erat.
Selanjutnya, Evelyn menegaskan bahwa dirinya tidak akan menyekolahkan anaknya di Amerika lagi.
“Saya tidak ingin anak saya bersekolah di Amerika lagi, saya ingin untuk kembali ke rumah dan dia akan aman di sana. Ini terlalu berbahaya,” ujarnya.***