Siapa Salvador Ramos, Pelaku Penembakan Brutal yang Tewaskan 21 Orang di SD Texas? Berikut Profilnya

- 25 Mei 2022, 16:01 WIB
ILUSTRASI - Simak profil dari Salvador Ramos, pria 18 tahun yang merupakan pelaku penembakan brutal di SD Texas dan tewaskan 21 orang.
ILUSTRASI - Simak profil dari Salvador Ramos, pria 18 tahun yang merupakan pelaku penembakan brutal di SD Texas dan tewaskan 21 orang. /Pixabay/Pixabay

PR DEPOK - Nama Salvador Ramos menjadi perbincangan hangat usai aksi penembakan brutal yang dilakukannya di sebuah sekolah dasar (SD) di Texas menewaskan 21 orang.

Salvador Ramos telah menembaki Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas dengan senjata api yang dibawanya.

Pihak berwenang mengidentifikasi Salvador Ramos sebagai penembak yang melepaskan tembakan di Robb Elementary di Uvalde, Texas, pada hari Selasa, waktu setempat.

Remaja berusia 18 tahun itu menembak dan menewaskan sedikitnya 19 siswa dan dua guru, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Fox News.

Baca Juga: Cara Daftar BPUM 2022 Online Lewat oss.go.id untuk Bisa Dapat BLT UMKM Rp600 Ribu

Gubernur Texas Greg Abbott mengidentifikasi Salvador Ramos sebagai pelaku penembakan brutal, dirinya juga mengatakan bahwa Ramos yang merupakam warga lokal Uvalde telah memasuki halaman sekolah dan mulai melepaskan tembakan.

Abbott juga mengatakan pelaku penembakan tewas ditembak petugas, Ramos juga diyakini bertindak sendiri.

Walikota Uvalde Don McLaughlin mengatakan kepada Fox News bahwa selama penembakan, Ramos menjadi barikade di dalam sekolah dasar.

Seorang agen dari Unit Taktis Patroli Perbatasan (BORTAC), diyakini telah menembak dan membunuh tersangka pria bersenjata tersebut.

Baca Juga: 6 Kata-kata Mutiara Hari Kenaikan Isa Almasih 2022, Menyentuh Hati dan Cocok Jadi Ucapan untuk Keluarga

Sementara itu, ada dua petugas yang terkena tembakan dan terluka di tempat kejadian, kedua petugas tersebut diperkirakan selamat.

Ramos sebelum melakukan aksi penembakan diduga mengunggah gambar senjata di akun media sosial miliknya.

Dirinya juga mengirim pesan kepada seorang wanita tentang rencananya sebelum dia melakukan serangan mematikan tersebut.

Akun Instagram yang diduga terhubung dengan Ramos menampilkan foto-foto yang mengganggu, hingga membuat akun Instagram di-suspend.

Baca Juga: Apa Penyebab BSU 2022 Masih Belum Cair? Yuk Cari Tahu Alasannya dan Cek Nama Penerima di Sini!

Akun yang sama diduga mengirim pesan yang mengkhawatirkan kepada seorang wanita sebelum serangan brutal tersebut terjadi.

Salvador Ramos diketahui sebagai siswa SMA yang tinggal di komunitas berjarak 135 kilometer dari sekolah.

Ramos yang saat ini berusia 18 tahun merupakan penduduk Uvalde, kota kecil berpopulasi 16 ribu jiwa di Texas selatan yang mayoritas warganya keturunan Latin.

Ramos melakukan pekerjaan paruh waktu usai sekolah di sebuah restoran cepat saji Wendy's sejak Februari lalu.

Baca Juga: Presiden Vladimir Putin Terancam Dilengserkan, Elite Rusia Cari Penggantinya

Dirinya bekerja di siang hari dengan shift kerja mulai pukul 11.00 WIB hingga 17.00 WIB, waktu setempat.

Menurut keterangan Manajer resto Wendy's tempat Ramos bekerja, pelaku penembakan brutal tersebut dikenal sebagai pribadi yang tertutup.

Senjata yang digunakan pelaku dibeli tepat ketika Ramos merayakan ulang tahunnya yang ke-18.

Ramos diduga menggunakan senapan AR-15 dan satu pistol saat insiden penembakan di sekolah dasar Texas yang menewaskan 21 orang.

Baca Juga: Buntut Penembakan di Robb Elementary School, Seorang Ibu Tidak Ingin Anaknya Bersekolah di Amerika Lagi

Sebelum melakukan aksi berdarahnya, Ramos sempat menembak neneknya terlebih dahulu di rumah.

Sang nenek saat ini dalam kondisi kritis usai diselamatkan oleh kepolisian menggunakan helikopter ke rumah sakit terdekat.

Penembakan yang terjadi pada hari Selasa menandai penembakan paling mematikan di sebuah sekolah dasar sejak Sandy Hook pada 2012, di mana saat itu Adam Lanza yang berusia 20 tahun menembak dan membunuh 26 orang di sekolah Newtown, Connecticut. 20 dari korban adalah anak-anak berusia enam dan tujuh tahun.

Itu juga terjadi 10 hari setelah penembakan massal di supermarket Tops di Buffalo, New York, yang merenggut 10 nyawa.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Fox News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah