Jelang Kunjungan PBB ke Xinjiang, Presiden China Xi Jinping Sebut Menentang Politisasi Hak Asasi Manusia

- 26 Mei 2022, 18:20 WIB
Presiden China, Xi Jinping, mengatakan soal politisasi hak asasi manusia, jelang kunjungan PBB ke Xinjiang.
Presiden China, Xi Jinping, mengatakan soal politisasi hak asasi manusia, jelang kunjungan PBB ke Xinjiang. /Reuters /Thomas Peter

“Pada akhirnya, rakyat luas yang akan menderita,” ia menambahkan, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Xi Jinping juga mengatakan dia menentang politisasi hak asasi manusia saat dia berbicara menentang dugaan campur tangan asing dalam urusan dalam negeri negaranya.

“Negara tidak perlu merendahkan dosen, apalagi isu hak asasi manusia harus dipolitisasi dan digunakan sebagai alat untuk menerapkan standar ganda, atau sebagai dalih untuk ikut campur dalam urusan internal negara lain,” tuturnya.

Baca Juga: Robert Alberts Tegaskan Kehadiran Ciro Alves dan David da Silva Tambah Gairah Latihan Persib Bandung

Tidak ada pernyataan langsung dari kantor Bachelet, yang memulai perjalanannya di kota barat daya Guangzhou, di mana dia bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

Selain itu, Bachelet juga melakukan konferensi video dengan Du Hangwei, wakil menteri keamanan publik. Jadwal perjalanannya juga mencakup kota Kashgar dan Urumqi, keduanya di Xinjiang.

Perjalanan komisaris hak asasi manusia PBB telah dikritik oleh Amerika Serikat dan lainnya, yang mengatakan mereka tidak percaya Bachelet akan diberikan akses yang diperlukan untuk membuat penilaian penuh tentang situasi hak asasi manusia di Xinjiang.

Baca Juga: Salurkan Bansos, BLT hingga BPNT Bagi Pedagang dan Pelaku Usaha, Presiden Jokowi: Tambahan Modal

Para kritikus juga berpendapat bahwa kunjungan Bachelet yang telah lama ditunggu-tunggu ke China, yang pertama oleh pemegang jabatannya dalam 17 tahun, akan diatur oleh China dan digunakan untuk tujuan propaganda.

Aktivis mengatakan pihak berwenang China telah menahan setidaknya satu juta warga Uighur dan sebagian besar minoritas Muslim lainnya di jaringan kamp penahanan dan penjara di wilayah tersebut. Amerika Serikat menggambarkan perlakuan China terhadap Uyghur sebagai genosida.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah