Bundanov sebaliknya menyoroti kondisi mental Vladimir Putin yang ia nilai sedang bingung dan mengisyaratkan kerugian akibat perang yang gagal.
“Di sini kita dapat berdebat banyak tentang keadaan diktator, yang mengira dia akan merebut seluruh negara [ Ukraina ] dalam tiga hari dan mengibarkan bendera Rusia di gedung administrasi di Kyiv,” katanya.
“Dan untuk bulan ketiga berturut-turut, menyatakan bahwa dia memiliki tentara kedua dan terkadang pertama di dunia, dia tidak dapat mengatasi, dalam kata-katanya dengan Ukraina non-negara yang terbelakang,” ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, desas-desus telah beredar tentang kesehatan Vladimir Putin.
Pekan lalu, seorang oligarki yang tidak disebutkan namanya tercatat mengatakan bahwa pemimpin Rusia itu sakit parah dengan kanker darah.
Ashley Grossman, seorang profesor endokrinologi di Universitas Oxford, mengatakan bahwa wajah Vladimir Putin telah membengkak.
Grossman mengatakan ini kompatibel dengan penggunaan steroid yang mungkin dia pakai karena pengobatan kanker.
Dia bukan orang pertama yang menganalisis kesehatan Vladimir Putin.