Perang Ukraina Hari ke-101: Volodymyr Zelensky Yakin Menang hingga Rusia Bertekad Bangkit Kembali

- 4 Juni 2022, 13:25 WIB
Seorang warga melewati kendaraan lapis baja yang hangus selama konflik Ukraina-Rusia di Kota Volnovakha yang dikuasai separatis di wilayah Donetsk, Ukraina 15 Maret 2022.
Seorang warga melewati kendaraan lapis baja yang hangus selama konflik Ukraina-Rusia di Kota Volnovakha yang dikuasai separatis di wilayah Donetsk, Ukraina 15 Maret 2022. /Alexander Ermochenko/Reuters

PR DEPOK – Pasukan Ukraina dan Rusia sudah terlibat perang selama 101 hari, terhitung sejak 24 Februari 2022.

Rusia dan Ukraina sejauh ini masih saling berebut wilayah-wilayah strategis.

Dikabarkan baru-baru ini, pasukan Ukraina telah merebut kembali sekitar 20 persen wilayah yang hilang di Sievierodonetsk sejak invasi Rusia.

Baca Juga: Balik Serang Uni Eropa, Vladimir Putin Klaim Harga Pangan Melonjak Ulah Aksi Boikot Negara Barat

“Padahal sebelumnya situasinya sulit, persentase (yang dipegang oleh Rusia) sekitar 70 persen, sekarang kami telah mendorong mereka kembali sekitar 20 persen,” kata Kepala Wilayah Timur Luhansk, Serhiy Gaidai seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian.

Sementara itu, dampak perang Rusia dan Ukraina terhadap pangan dunia juga masih menjadi persoalan.

Menurut Vladimir Putin, tidak menjadi masalah jika mengekspor gandum dari Ukraina.

Baca Juga: Survei Sebut Ratusan Spesies Hewan Terancam Punah, Banyak Faktor Jadi Penyebabnya

Vladimir Putin juga menjelaskan bahwa ekspor dapat dilakukan melalui pelabuhan Ukraina, di bawah kendali Rusia atau bahkan melalui Eropa tengah.

Vladimir Putin menuduh negara Barat menggertak dengan mengklaim Rusia mencegah ekspor gandum dari Ukraina.

Ketua Uni Afrika dan presiden Senegal, Macky Sall mengatakan telah bertemu dengan Vladimir Putin mengenai kekurangan pangan global yang disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Ralf Rangnick Bawa Austria Kalahkan Kroasia di Laga Perdana UEFA Nations League

Selain kekurangan pangan global, masalah lain yang dibahas antara kedua pemimpin termasuk pasokan biji-bijian yang tertahan di pelabuhan Ukraina.

Sebaliknya, Duta Besar Ukraina untuk Ankara, Vasyl Bodna, menuduh Rusia mencuri dan mengirim gandum Ukraina ke luar negeri.

“Rusia tanpa malu-malu mencuri gandum Ukraina dan mengirimkannya ke luar negeri dari Krimea, termasuk ke Turki,” katanya.

Baca Juga: Sadio Mane Diminta Warga Senegal untuk Tinggalkan Liverpool

Sejauh ini, PBB mencatat 14 juta warga Ukraina terpaksa meninggalkan rumah

Adapun Presiden Ukraina meyakini akan mencapai kemenangan atas Rusia.

“Kemenangan akan menjadi milik kita”

“Angkatan bersenjata Ukraina ada di sini. Yang terpenting, orang-orang kita, orang-orang di negara kita, ada di sini. Kami telah membela Ukraina selama 100 hari kemuliaan bagi Ukraina,” kata Volodymyr Zelensky menabahkan.

Baca Juga: Cara Daftar PKH Juni 2022 Online untuk Dapat BLT Anak Sekolah, Ibu Hamil hingga Lansia Rp2,4 Juta

Rusia dikabarkan akan membantu memulihkan dan membangun kembali Luhansk dan Donetsk.

Hal ini dibenarkan oleh Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin.

Menurutnya, sekitar 1.500 spesialis dari berbagai departemen di kompleks ekonomi kota Moskow dan 500 peralatan telah tiba di Luhansk.

Baca Juga: Fabrizio Romano Kabarkan Nasib Mauricio Pochettino di PSG, Resmi Didepak?

Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa Ukraina harus memenuhi semua standar dan persyaratan yang diperlukan untuk aksesi.

Maka dari itu, ia meminta Uni Eropa untuk membantu Ukraina mencapai tujuannya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah