PR DEPOK – Ukraina dan Rusia terlibat perang yang kini sudah memasuki hari ke-99 sejak 24 Februari 2022 lalu.
Rusia sejauh ini masih terus menginvasi Ukraina meskipun negara Barat memberikan sanksi ekonomi.
Selain itu, negara Barat selaku sekutu Ukraina terus memberikan bantuan kemanusiaan hingga senjata militer untuk menahan serangan Rusia.
Baca Juga: Rusia Sebut Perang Dunia Ketiga Dimulai, AS dan Inggris Jadi Sasaran karena Ikut Campur di Ukraina
Amerika Serikat (AS) misalnya dikabarkan akan mengirim empat sistem roket jarak menengah yang canggih dan amunisi ke Ukraina untuk membantu mencoba menghentikan kemajuan Rusia di wilayah Donbas.
Sistem roket tersebut merupakan bagian dari bantuan keamanan senilai 700 juta dolar yang juga mencakup helikopter, sistem senjata anti-tank Javelin, radar, kendaraan taktis, suku cadang, dan banyak lagi.
Terkait ini, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pasokan sistem roket canggih AS ke Ukraina meningkatkan risiko negara ketiga terseret ke dalam konflik.
Baca Juga: Berupaya Atasi Kesulitan Pangan Global, PBB Disebut Adakan Diskusi dengan Rusia Soal Ini
Wakil Lavrov, Sergei Ryabkov, mengatakan bahwa Rusia memandang bantuan militer AS ke Ukraina sangat negatif dan itu akan meningkatkan risiko konfrontasi langsung.