Presiden Vladimir Putin Berikan Peringatan Terbaru ke Ukraina dan Amerika Serikat

- 6 Juni 2022, 15:15 WIB
Ilustrasi perang Ukraina berjalan di area yang diincar Rusia.
Ilustrasi perang Ukraina berjalan di area yang diincar Rusia. /Gleb Garanich/Reuters

PR DEPOK – Presiden Rusia Vladimir Putin kembali berbicara mengenai konflik negaranya dengan Ukraina yang bersekutu dengan Amerika Serikat (AS).

Vladimir Putin lantas menyoroti bantuan militer AS untuk Ukraina di tengah konflik dengan Rusia.

Menurut Vladimir Putin, Rusia akan mencapai target yang sejauh ini tidak diserang jika rudal jarak jauh dikirim ke Ukraina.

Baca Juga: Perang Rusia Hari ke-103: Vladimir Putin Kembali Peringatkan Negara Barat hingga Muncul Serangan Balik Ukraina

“Jika mereka dipasok, kami akan menarik kesimpulan yang tepat dan menggunakan senjata kami, yang kami punya cukup, untuk menyerang objek-objek yang belum kami serang,” kata Vladimit Putin seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Rusia Today.

Lebih lanjut, kepala negara Rusia itu mencatat bahwa pengiriman sistem roket multi-peluncuran buatan AS yang dikonfirmasi oleh Presiden Joe Biden pada hari Selasa tidak mungkin membawa sesuatu yang baru bagi pasukan Ukraina.

Pasalnya, militer Ukraina sudah memiliki sistem Grad, Smerch, dan Uragan yang dirancang Uni Soviet dan Rusia dari jenis yang sama.

Baca Juga: Korea Selatan dan Amerika Serikat Balas Ancaman Korea Utara dengan Luncurkan 8 Rudal Jarak Jauh

“Jangkauan tidak tergantung pada sistem itu sendiri, tetapi pada rudal yang digunakan. Dan apa yang telah kami pelajari tentang masalah ini tidak ada hubungannya dengan kepercayaan pada rezim Ukraina,” tuturnya.

Ia lantas mengingatkan, pengiriman senjata oleh AS ke Ukraina hanya akan memperpanjang konflik dengan Rusia.

“Seluruh keributan pengiriman senjata tambahan ke Ukraina hanya memiliki satu tujuan, yaitu untuk memperpanjang konflik bersenjata sebanyak mungkin,” katanya.

Baca Juga: Tanggapi Korut, AS dan Korsel Lakukan Uji Coba Penembakan 8 Rudal ke Arah Pantai Timur

Seperti diketahui, Ukraina selama berbulan-bulan telah mendesak AS dan sekutu Barat lainnya untuk mengirimkan sistem roket multi-peluncuran MLRS dan HIMARS yang dirancang AS.

Menurut laporan, AS enggan melakukannya karena khawatir Rusia dapat menafsirkan pengiriman itu sebagai tanda eskalasi lebih lanjut.

Presiden Joe Biden mengungkapkan bahwa AS hanya akan mengirim senjata lain untuk Ukraina.

Baca Juga: Politisi India Diduga Hina Nabi Muhammad, Hilmi Firdausi: Semoga Pemerintah Ambil Sikap Tegas

“Memberi Ukraina sistem roket dan amunisi yang lebih canggih yang akan memungkinkan mereka untuk lebih tepat menyerang sasaran utama di medan perang di Ukraina,” katanya.

Meski demikian, AS tidak mendorong atau memungkinkan Ukraina untuk menyerang di luar perbatasannya.

Pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pemerintah Ukraina telah memberikan jaminan kepada AS bahwa mereka tidak akan menggunakan roket untuk menyerang sasaran di tanah Rusia.

Baca Juga: Faisal Marasabessy Resmi Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan di Tol Dalam Kota Jakarta Selatan

Namun, satu hari kemudian, penasihat Presiden Ukraina Alexey Arestovich tampaknya bertentangan dengan pernyataan itu ketika dia mengatakan militer Ukraina akan menyerang wilayah Rusia jika dianggap cocok untuk melakukannya.

Bahkan roket yang disediakan AS akan digunakan Ukraina di wilayah Krimea yang memilih untuk bergabung dengan Rusia.

Arestovich bersikeras bahwa Krimea masih bagian dari Ukraina dan karenanya merupakan target yang sah.

Baca Juga: Robert Lewandowski Tolak Hadiri Latihan Pra-Musim Bayern Munchen

“Krimea adalah milik kita. Itu milik Ukraina. Dan mereka (Rusia) tahu itu. Oleh karena itu, (roket) akan terbang ke Krimea dua kali, jika diperlukan,” katanya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Rusia Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah