Peringatkan Barat, Rusia Nilai Serangan Siber Berisiko Picu Konfrontasi Militer

- 11 Juni 2022, 14:20 WIB
Ilustrasi - Rusia beri peringatan kepada Barat bahwa serangan siber terhadap infrastrukturnya berisiko pada konfrontasi militer.
Ilustrasi - Rusia beri peringatan kepada Barat bahwa serangan siber terhadap infrastrukturnya berisiko pada konfrontasi militer. /REUTERS/Kacper Pempel.

PR DEPOK - Rusia beri peringatan untuk Barat bahwa serangan "siber" terhadap infrastrukturnya berisiko mengarah pada konfrontasi militer.

Peringatan itu muncul setelah situs Kementerian Perumahan Rusia diretas, dengan pencarian internet untuk situs yang mengarah ke tanda "Kemuliaan bagi Ukraina" dalam bahasa Ukraina.

Kementerian Luar (Kemenlu) Rusia mengatakan, infrastruktur penting lembaga negara sedang dilanda serangan siber.

Mereka menunjuk tokoh di Amerika Serikat (AS) dan Ukraina sebagai pihak yang bertanggung atas kejadian tersebut.

Baca Juga: Demi Sembunyikan Masalah Kesehatan, Vladimir Putin Disebut Miliki Pasukan Khusus dengan Koper Berisi Ini

"Yakinlah, Rusia tidak akan membiarkan tindakan agresif yang tidak terjawab," kata Kepala Keamanan Informasi Internasional Kemenlu, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

"Semua langkah kami akan diukur, ditargetkan, sesuai dengan Undang-undang dan hukum internasional kami," ucapnya menambahkan.

Lebih lanjut, kepala keamanan informasi internasional ini menegaskan Washington dengan sengaja menurunkan ambang batas untuk penggunaan tempur.

Baca Juga: Siapkan Tempat Istimewa untuk Eril, Ridwan Kamil: di Sebelah Sungai Kecil

"Militerisasi ruang informasi oleh Barat, dan upaya untuk mengubahnya menjadi arena konfrontasi antarnegara telah meningkatkan ancaman bentrokan militer langsung dengan konsekuensi yang tak terduga," ucapnya.

Diketahui bersama, situs perusahaan milik negara dan organisasi berita mengalami upaya peretasan sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari silam.

Kerapkali informasi yang ditampilkan bertentangan dengan garis resmi Rusia tentang invasi yang tengah terjadi di Ukraina.

Baca Juga: Demi Sembunyikan Masalah Kesehatan, Vladimir Putin Disebut Miliki Pasukan Khusus dengan Koper Berisi Ini

Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan jumlah serangan siber di Rusia oleh pihak asing telah meningkat beberapa kali lipat.

Oleh sebab itu, orang nomor satu di Rusia ini meminta para pekerjanya untuk meningkatkan keamanan Informasi dan Teknologi (IT) negaranya dalam hadapi serangan dunia maya.

Selain itu, Vladimir Putin pun mengimbau untuk mengurangi penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras yang berasal dari luar.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x