Ribuan warga Palestina menghadiri pemakamannya bulan lalu. Beberapa polisi menyerbu ke arah peserta dan membubarkan mereka dengan tongkat.
Pasukan Israel menyita bendera Palestina dari pelayat dan kemudian menghancurkan jendela mobil jenazah yang membawa jenazah Abu Akleh dan menurunkan bendera Palestina.
Organisasi aktivis, Bulan Sabit Merah Yerusalem, mengatakan 33 orang terluka dalam serangan itu dan enam dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Tampilan Ryan Gosling Jadi Ken Pacar Barbie Bikin Salfok, Rambut Pirang hingga Perut Six Pack
Pihak berwenang Israel mengatakan enam orang ditangkap setelah pelayat melemparkan batu dan botol kaca.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres mengatakan dia sangat terganggu oleh kekerasan itu, menurut seorang juru bicara.
Sedangkan Uni Eropa menyebut mereka terkejut dengan kekerasan di kompleks Rumah Sakit St Joseph dan tingkat kekuatan yang tidak perlu yang dilakukan oleh polisi Israel selama prosesi pemakaman.
Baca Juga: Prakiraan Hujan di Indonesia 17 Juni 2022: Pulau Jawa Umumnya Diprediksi Hujan Ringan
Saudara laki-laki Abu Akleh, Anton, sebelumnya membantah klaim Israel bahwa pelayat di pemakaman telah mengambil peti mati tanpa persetujuan keluarga, menyebutnya tidak logis dan tidak benar.
Haaretz mengatakan peti mati Abu Akleh pada awalnya dijadwalkan untuk dibawa dengan kendaraan melalui prosesi, dengan persetujuan polisi, tetapi malah dibawa oleh pengusung jenazah dengan berjalan kaki tanpa izin dari polisi.