“Tahun ini, negara itu juga memegang kepresidenan Kelompok 20 bergilir dan akan menjadi tuan rumah KTT G20. Putin telah diundang untuk berpartisipasi. Kami pasti akan pergi, tetapi dalam format apa yang akan diputuskan nanti. KTT akan berlangsung pada 15-16 November, ada banyak waktu, kita lihat saja," ujarnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Anthony Albanese bertemu dengan Jokowi pada awal Juni.
Ia mengumumkan bahwa dia akan kembali lagi untuk pertemuan puncak penting yang dia katakan sangat penting pada saat ketidakpastian ekonomi global ini.
Albanese mengakui pengaturannya mungkin canggung tetapi tetap teguh, dengan mengatakan Australia tidak punya waktu untuk tindakan yang telah dilakukan Vladimir Putin.
“Tentu saja orang yang menghormati hak asasi manusia akan merasa tidak nyaman duduk bersama Vladimir Putin”
“Vladimir Putin tentu saja menghadiri pertemuan G20 di Australia setelah jatuhnya maskapai yang mengakibatkan kematian begitu banyak warga Australia dan warga internasional lainnya,” ujarnya menambahkan.
Ia pun menegaskan bahwa Rusia akan tetap menghadiri pertemuan itu meski invasi di Ukraina belum berakhir.
“Kami tidak punya waktu untuk apa yang telah dilakukan Vladimir Putin di Ukraina. Kami telah membuat posisi kami sangat, sangat jelas tentang itu dan kami akan terus melakukannya,” kata Albanese.