Baca Juga: Login cekbansos.kemensos.go.id untuk Cairkan Bantuan PKH Tahap 2 2022 hingga Rp3 Juta
Pembengkakan hutang yang dialami Sri Lanka bukan tanpa sebab. Pasalnya, pemerintah negara tersebut tidak bisa menentukan prioritas utama dalam memajukan ekonomi negara di tengah pandemi.
Mereka lebih mengutamakan pembatasan kegiatan pariwisata di tengah pandemi, yang mana langkah salah tersebut pun turut diikuti dengan inflasi yang tinggi akibat hasil pokok negara, yakni beras, ikut menurun.
Sebelumnya, produksi hasil pokok beras Sri Lanka yang biasa diekspor malah berbalik menjadi impor beras besar-besaran di tengah pandemi.
Penyebab kebangkrutan Sri Lanka dikabarkan tidak hanya itu saja. Para ahli ekonomi di negara tersebut sempat mengungkap bahwa pemerintah mereka dikabarkan tidak dapat menjaga sistem yang seharusnya dipertahankan sejak awal.
Ekonomi Sri Lanka yang sarat akan hutang akhirnya menyatakan kebangkrutan setelah berbulan-bulan kekurangan makanan, bahan bakar, dan listrik, hingga berdampak pada WNI yang tinggal di negara tersebut.***