Ulang Tahun Berujung Petaka, Pejabat di Brasil Tewas Ditembak Pendukung Jair Bolsonaro

- 11 Juli 2022, 11:12 WIB
Ilustrasi - Pejabat sayap kiri di Brasil tewas ditembak seorang pendukung Jair Bolsonaro ketika rayakan ulang tahun di Foz de Iguacu.
Ilustrasi - Pejabat sayap kiri di Brasil tewas ditembak seorang pendukung Jair Bolsonaro ketika rayakan ulang tahun di Foz de Iguacu. /Pixabay/Stevepb.

PR DEPOK - Seorang pejabat lokal dari oposisi kiri Brasil Partai Pekerja (PT) bernama Marcelo Arruda tewas akibat ditembak oleh seorang penjaga federal belum lama ini.

Menurut laporan polisi sipil dan seorang saksi, penjaga federal yang bernama Jorge Jose da Rocha Guaranho adalah seorang pendukung untuk Presiden Brasil Jair Bolsonaro.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, Marcelo Arruda tewas ditembak pendukung Jail Bolsonaro ketika dirinya merayakan pesta ulang tahun di Foz de Iguacu, Brasil selatan.

Berdasarkan pernyataan Partai Pekerja, Marcelo Arruda, yang juga bersenjata, menembak balik dan membunuh Jorge Jose.

Baca Juga: 5 Gejala Flu Umum yang Perlu Anda Ketahui, Salah Satunya Demam

Menurut laporan polisi sipil negara bagian dan seorang saksi, Guaranho muncul di pesta itu, tanpa diundang, menodongkan senjata sambil juga meneriakkan penghinaan kepada mereka yang hadir dan kata-kata yang mendukung Bolsonaro.

Aluizio Palmar, seorang jurnalis yang hadir pesta itu mengatakan, bahwa seorang pria tiba dan mulai berteriak mendukung Bolsonaro, menggambarkannya sebagai sosok legenda.

Menurut Palmar, pria tersebut pergi tetapi kembali sekitar 15 atau 20 menit dan kemudian menodongkan pistol ke Arruda.

Baca Juga: Tegas Sebut Kabar Tilang Stut Motor Hoaks, Polda Metro Jaya: Harusnya Polisi Menolong, Bukan Menilang

 

Arruda memerintahkannya untuk berhenti, mengidentifikasi dirinya sebagai anggota pasukan keamanan.

Kedua pria itu kemudian melepaskan tembakan, saling membunuh, menurut pernyataan PT, laporan polisi dan gambar kamera keamanan di media lokal.

"Kawan tersayang lainnya meninggal pagi ini, korban intoleransi, kebencian dan kekerasan politik," ucap Presiden Partai Pekerja Gleisi Hoffmann dalam keterangannya.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah