Delegasi Ukraina dan Rusia Bertemu Pejabat PBB di Istanbul Turki, Bahas Masalah Apa?

- 13 Juli 2022, 12:44 WIB
Ilustrasi - Delegasi dari Ukraina dan Rusia dijadwalkan bertemu pejabat PBB di Istanbul, Turki, hari ini 13 Juli 2022 waktu setempat.
Ilustrasi - Delegasi dari Ukraina dan Rusia dijadwalkan bertemu pejabat PBB di Istanbul, Turki, hari ini 13 Juli 2022 waktu setempat. /Pixabay/jraffin.

PR DEPOK - Delegasi dari Ukraina dan Rusia direncanakan akan bertemu dengan pejabat PBB di Istanbul, Turki hari ini Rabu, 13 Juli 2022.

Lantas apa yang akan dibahas delegasi Ukraina dan Rusiadalam pertemuannya dengan pejabat PBB?

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, pertemuan delegasi Rusia dan Ukraina di Turki ini akan membahas kemungkinan kesepakatan untuk melanjutkan ekspor gandum.

Turki telah bekerja dengan PBB untuk menengahi kesepakatan setelah invasi Rusia ke Ukraina memicu harga global untuk biji-bijian, minyak goreng, bahan bakar dan pupuk.

Baca Juga: Awal Mula Tes Usia Mental yang Viral di Medsos, Lengkap dengan Link Ikuti Mental Age Test Gratis

Menurut para diplomat, unsur-unsur rencana yang sedang dibahas termasuk kapal Ukraina yang memandu kapal biji-bijian masuk dan keluar melalui perairan pelabuhan yang sedang ditambang.

Rusia menyetujui gencatan senjata untuk pengiriman gandum dan bahan lainnya. Sementara Turki didukung PBB memeriksa kapal untuk menghilangkan ketakutan Moskow terkait dengan penyelundupan senjata.

"Kami memang bekerja keras tetapi masih ada jalan yang harus ditempuh. Banyak orang membicarakannya. Kami lebih suka mencoba dan melakukannya," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam pernyataannya.

Baca Juga: Estimasi Jadwal Pengumuman Kartu Prakerja Gelombang 36, Lengkap dengan Penyebab Peserta Gagal Lolos Seleksi

Ukraina dan Rusia adalah pemasok gandum utama di dunia, sementara Rusia juga merupakan pengekspor pupuk terbesar dan Ukraina merupakan produsen minyak jagung dan bunga matahari yang signifikan.

Invasi Rusia dan blokade laut Ukraina telah menghentikan ekspor hingga menyebabkan puluhan kapal terdampar dan lebih dari 20 juta ton biji-bijian terjebak dalam silo di Odesa.

Panen yang akan datang juga berisiko, karena Ukraina sekarang kekurangan ruang penyimpanan akibat penghentian ekspor.

Baca Juga: 6 Tips Menurunkan Kolesterol Tinggi secara Alami Tanpa Obat

Bahkan, jika kesepakatan tercapai untuk melanjutkan ekspor, diplomat mengatakan perusahaan pelayaran dan asuransi kemudian akan memerlukan jaminan untuk memulai kembali perdagangan mengingat risiko dalam menavigasi perairan ranjau.

Ukraina khawatir bahwa menambang pelabuhannya akan membuatnya jauh lebih rentan terhadap serangan Rusia dari Laut Hitam.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Ukraina pada Selasa kemarin, menekankan peran PBB dalam pembicaraan dan perlunya solusi yang akan menjamin keamanan wilayah selatan negaranya.

Baca Juga: Estimasi Jadwal Pengumuman Kartu Prakerja Gelombang 36, Lengkap dengan Penyebab Peserta Gagal Lolos Seleksi

Bulan lalu, Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan, bahwa Moskow dapat memberikan jalan yang aman untuk pengiriman gandum ke Ukraina, tetapi tidak bertanggung jawab untuk membangun koridor.

PBB juga bekerja untuk mencoba dan memfasilitasi ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia, yang menurut Moskow telah dihalangi oleh sanksi Barat.

Mendengar hal itu, Amerika Serikat (AS) menyebut biji-bijian dan pupuk Rusia tidak dikenai sanksi dan telah menawarkan untuk memberikan jaminan tertulis kepada perusahaan pelayaran dan negara pengimpor.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x