PR DEPOK - Penjabat Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengeluarkan titah untuk keadaan darurat akibat krisis yang melanda negaranya.
Titah tersebut dikeluarkan Ranil Wickremesinghe dalam upaya mencegah terjadinya kerusuhan lebih lanjut jelang pemungutan suara di parlemen untuk memilih Presiden Sri Lanka yang baru.
"Ini adalah langkah yang bijaksana, demikian untuk dilakukan, demi kepentingan keamanan umum, perlindungan ketertiban umum, dan pemeliharaan persediaan dan layanan yang penting bagi kehidupan masyarakat," tuturnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.
Baca Juga: Update Kecelakaan Maut Cibubur: Belasan Orang Dinyatakan Meninggal Dunia
Para pemimpin Sri Lanka yang telah terkepung oleh amukan masyarakat, telah memberlakukan keadaan darurat beberapa kali sejak April silam.
Ketika protes publik semakin anarkis terhadap penanganan pemerintah terhadap krisis ekonomi yang semakin dalam dan kekurangan kebutuhan pokok yang terus-menerus.
Hal ini turut dikonfirmasi Wickremesinghe yang mengumumkan keadaan darurat setelah Presiden Gotabaya Rajapaksa melarikan diri untuk menghindari pemberontakan rakyat terhadap sistem pemerintahannya.
Namun pada kenyataannya, hal tersebut belum diberitahukan atau bahkan belum diumumkan secara resmi.