PR DEPOK - China dilaporkan memulai latihan militer laut dan darat dalam skala besar pertama dalam sejarah di sekitar pulau di Taiwan.
Media Pemerintah China melaporkan latihan tembakan berlangsung di enam titik di sekitar Taiwan dan akan berlanjut hingga tiga hari ke depan.
Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Kamis, 4 Agustus 2022, China memulai manuver militernya pada Selasa malam setelah kedatangan Nancy Pelosi.
Baca Juga: Apa Itu Cacar Monyet atau Monkeypox? Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Selain itu, usai kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi, China juga mengumumkan serangkaian tindakan ekonomi bagi Taiwan sebagai tanggapan.
Aktivitas militer berlanjut pada hari Rabu, dengan Taiwan mengatakan latihan itu melanggar aturan PBB.
Di mana menurut Taiwan, China telah berusaha menginvasi ruang teritorialnya dan memblokade jalur udara dan lautnya.
Baca Juga: Kapan Hasil Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 39 Diumumkan? Simak Estimasi Jadwal Pengumuman
Kementerian Pertahanan Nasional menggambarkan kegiatan militer China sebagai 'tidak rasional' dan dengan niat mengubah status quo dan merusak perdamaian dan stabilitas regional.
Sementara China terus mengklaim Taiwan sebagai miliknya dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk menguasai pulau itu.
Amerika Serikat, sementara memiliki hubungan diplomatik formal dengan China, mengikuti kebijakan ambiguitas strategis di Taiwan dan terikat oleh hukum untuk menyediakan pulau itu dengan sarana untuk mempertahankan diri.
Baca Juga: PKH Tahap 3 Cair Agustus 2022, Akses Link cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek Penerima Bansos
Beberapa dari enam wilayah di Beijing telah mengindikasikan latihan itu diadakan berada di dalam perairan teritorial Taiwan.
Pemerintah Taiwan telah memperingatkan perusahaan pelayaran dan maskapai penerbangan untuk menghindari lokasi tersebut.
Kementerian pertahanan mengatakan angkatan bersenjata Taiwan tetap dalam keadaan siaga dan memantau dengan cermat kegiatan militer China.
Lebih jauh, negara-negara maju G7 telah menyatakan keprihatinan atas tanggapan China terhadap kunjungan Pelosi.
"Tidak ada pembenaran untuk menggunakan kunjungan sebagai dalih untuk aktivitas militer agresif di Selat Taiwan," kata pernyataan dari Menteri Luar Negeri G7.
Senada juga, para menteri luar negeri dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang bertemu di Phnom Penh juga menyatakan keprihatinan mereka bahwa meningkatnya ketegangan di sekitar Taiwan.
Kunjungan Nancy Pelosi adalah yang pertama oleh ketua DPR, politisi paling senior ketiga di AS, dalam 25 tahun.***