Faksi Palestina di Gaza dan Israel Sepakati Gencatan Senjata Setelah 15 Anak Tewas

- 8 Agustus 2022, 13:35 WIB
Kondisi Jalur Gaza saat gencatan senjata dengan Israel.
Kondisi Jalur Gaza saat gencatan senjata dengan Israel. /Reuters

PR DEPOK - Di hari ketiga Israel melancarkan serangannya di Jalur Gaza, Palestina, kedua pihak memutuskan untuk melakukan gencatan senjata.

Rangkaian serangan udara Israel di wilayah Jalur Gaza itu telah menewaskan 44 warga Palestina, termasuk 15 anak-anak dan melukai ratusan lainnya.

Gencatan senjata telah disetujui dengan ditengahi oleh Mesir antara Israel dan faksi-faksi Palestina.

Baca Juga: Serangan Udara Israel Targetkan Pemakaman Falluja Jalur Gaza, 5 Anak Palestina Tewas

Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Eye pada Senin, 8 Agustus 2022, gencatan senjata mulai berlaku pada pukul 23.30 waktu setempat pada akhir pekan.

Baik Israel maupun gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), target utama Israel telah mengonfirmasi gencatan senjata dan mengklaim kemenangan.

Menurut kepala PIJ Ziyad Nakhla, kelompoknya keluar sebagai pemenang setelah Israel gagal menghancurkan mereka.

Baca Juga: Gadis Kecil Palestina Menangis Ketakutan Saat Ceritakan Kakek dan Pamannya Jadi Korban Pengeboman Israel

Dia juga mengatakan gencatan senjata dikondisikan pada pembebasan dua pejabat PIJ yang ditangkap di Tepi Barat yang dianeksasi oleh Israel.

Nakhla, berbicara dari Iran tempat dia menetap menambahkan bahwa jika kedua pria itu tidak segera dibebaskan, maka pertempuran akan dilanjutkan.

Kepala PIJ itu mengatakan Khalil Awawdeh yang telah melakukan mogok makan selama lebih dari 145 hari memprotes penahanan administratifnya oleh Israel akan dipindahkan ke rumah sakit pada hari Senin dan segera dijadwalkan pulang.

Baca Juga: Tips Lolos Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 40, Simak Poin-poin Penting Ini

Tahanan lainnya adalah Bassam al-Saadi, yang penangkapannya dilakukan pada pekan lalu di Jenin memicu ketegangan yang berujung pada bentrokan.

Sementara itu di Israel, Perdana Menteri Yair Lapid berterima kasih kepada Mesir atas perannya dalam memfasilitasi kesepakatan gencatan senjata.

Lapid mengatakan, jika gencatan senjata dilanggar, maka Israel akan mempertahankan hak untuk merespon dengan lebih kuat.

Baca Juga: Ikke Nurjanah Ingin Hamil di Usia 48 Tahun, Amankah dari Sisi Medis?

Perdana menteri sementara yang akan mencalonkan diri untuk pemilihan umum pada November mendatang itu mengklaim bahwa Israel telah mencapai tujuannya dalam operasi tiga hari.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Middle East Eye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah