Diketahui, non-Muslim tidak diizinkan untuk melakukan ritual keagamaan di dalam batas-batas Masjid Al-Aqsha, juga simbol Israel tidak diizinkan untuk ditampilkan.
Non-Muslim dapat mengunjungi masjid di bawah pengawasan Wakaf, kepercayaan Islam bersama Yordania-Palestina yang mengelola urusan masjid.
Baca Juga: Kunjungi Keluarga Pelajar yang Hanyut di Kota Padang, Begini Ungkapan Ridwan Kamil
Namun pada tahun 2003, manajemen Wakaf kunjungan Al-Aqsa dibatalkan oleh otoritas Israel.
Sejak itu, polisi Israel mengizinkan pemukim dan aktivis sayap kanan menyerbu situs tersebut hampir setiap hari.
Menurut media lokal Palestina, setidaknya 1.000 orang Israel telah menyerbu situs tersebut pada pagi hari.
Kelompok kecil jamaah Muslim yang berada di dalam masjid selama penggerebekan diserang oleh pasukan Israel.
Baca Juga: Bharada E Akui Tidak Ada Baku Tembak dengan Brigadir J di Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo
Di luar masjid, yang terletak di Kota Tua Yerusalem, bentrokan terjadi antara ultra-nasionalis Israel dan penduduk Palestina.
Lebih jauh, serangkaian serangan udara Israel di wilayah Jalur Gaza itu telah menewaskan 44 warga Palestina, termasuk 15 anak-anak dan melukai ratusan lainnya.