Henipavirus diklasifikasikan sebagai biosafety Level 4 dengan tingkat kematian kasus antara 40 dan 75 persen, menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sementara itu, mengutip The Sun dari 35 pasien di China yang terinfeksi virus Langya tak satu pun dilaporkan meninggal dunia dan tidak ada yang serius, menurut Global Times.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di New England Journal of Medicine (NEJM), para ilmuwan di China melaporkan bahwa pasien tersebut dites karena demam.
Baca Juga: Real Madrid Juara Piala Super Eropa 2022 usai Taklukkan Eintracht Frankfurt 2-0
Gejala mereka yang paling umum adalah demam, kelelahan, batuk, kehilangan nafsu makan, nyeri otot, mual, sakit kepala dan muntah.
Para pasien yang terinfeksi virus Langya memiliki riwayat kontak dengan hewan, kata surat kabar itu.
Makalah itu mengatakan: “Tidak ada kontak dekat atau riwayat paparan umum di antara pasien, yang menunjukkan bahwa infeksi pada populasi manusia mungkin sporadis.
“Pelacakan kontak sembilan pasien dengan 15 anggota keluarga kontak dekat mengungkapkan tidak ada transmisi LayV kontak dekat.
“Tapi ukuran sampel kami terlalu kecil untuk menentukan status penularan dari manusia ke manusia untuk LayV.”