27 Orang di China Ditangkap karena Ilustrasi Gambar di Buku Pelajaran Dianggap Tidak Senonoh

- 25 Agustus 2022, 17:25 WIB
Ilustrasi tumpukan buku.
Ilustrasi tumpukan buku. /Pixabay

PR DEPOK - Pemerintah China dikabarkan telah menangkap dan memberikan hukuman kepada dua puluh tujuh warganya perihal gambar di buku pelajaran.

Kedua puluh tujuh orang di China itu dituduh karena serangkaian gambar di buku pelajaran sekolah yang menunjukkan siswa yang tidak senonoh, jelek dan sedih.

Selain itu, sebagaimana laporan yang dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari The Independent pada Kamis, 25 Agustus 2022, beberapa ilustrasi juga dianggap terlalu seksual.

Baca Juga: Sinopsis Donnie Darko, Kisah Pria Pengidap Skizofrenia Dihantui Sosok Misterius Berkostum Kelinci

Awal pekan ini, kementerian pendidikan China mengeluarkan pernyataan bahwa ilustrasi di buku matematika mendapatkan perhatian luas dari masyarakat.

Penyelidikan selama berbulan-bulan oleh kelompok kerja kementerian pendidikan menemukan bahwa buku-buku itu tidak layak dan beberapa ilustrasi jelek.

Buku-buku itu diketahui telah diterbitkan hampir satu dekade lalu oleh People's Education Press milik pemerintah China.

Baca Juga: Sinopsis Jumper di Bioskop Trans TV Malam Ini: Aksi Hayden Christensen Keliling Dunia dengan Teleportasi

Pada Mei lalu, seorang guru di Shangai mengunggah beberapa gambar secara online dan mengatakan bahwa gambar itu gagal menyampaikan sifat-sifat anak China.

"Gambar-gambar di buku itu gagal menyampaikan kepolosan dan motivasi diri bagi anak-anak China," tulisnya.

Menurut pernyataan itu, 27 orang, termasuk pemimpin redaksi publikasi dan kepala departemen matematika, ditemukan telah mengabaikan tugas dan tanggung jawab dan mengakibatkan kerugian formal.

Baca Juga: Ferdy Sambo Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J Tulis Surat Permintaan Maaf

Gambar-gambar itu juga dianggap "rasis" karena diduga menggambarkan siswa China dengan mata sipit dan kecil.

Ada juga ilustrasi pakaian dalam seorang gadis yang terbuka saat dia melompati tali.

Pengguna media sosial juga menunjukkan bahwa ilustrasi itu menunjukkan anak laki-laki memegang rok anak perempuan, sementara satu anak tampak memiliki tato di kaki.

Ilustrasi tersebut dikritik karena membawa nama buruk dan menghancurkan budaya China.

Baca Juga: BWF World Champions 2022: Jonatan Christie Waspadai Chou Tien Chen yang Tak Mudah Menyerah

Segera pihak berwenang China mengumumkan bahwa mereka akan meninjau buku teks tersebut sehingga mereka mematuhi arah politik dan orientasi nilai yang benar.

Pernyataan itu menambahkan bahwa Pers Pendidikan Rakyat belum sepenuhnya memahami fungsi pendidikan ilustrasi buku teks dan ilustrator tidak dipilih dengan baik.

Sementara itu, kemarahan publik mendorong penerbit untuk mengeluarkan permintaan maaf publik.

Baca Juga: Ferdy Sambo Akui Siap Jalani Hukuman Rekan Polri yang Terdampak Kasusnya: Saya Meminta Maaf

Pihak berwenang China juga memerintahkan penerbit untuk mendesain ulang buku pendidikannya untuk tahun ajaran mendatang yang dimulai pada September mendatang.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah