Negara-negara yang berpartisipasi dalam latihan militer tersebut termasuk beberapa tetangga Rusia, serta Suriah, India, dan sekutu utama China. Latihan serupa terakhir diadakan pada tahun 2018.
Sementara itu di lain tempat, Perdana Menteri Ukraina ingin perang dengan Rusia segera berakhir.
Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan sekutu Ukraina harus melakukan yang terbaik untuk membantu mengakhiri invasi Rusia dengan cepat karena Moskow sanggup untuk berperang dalam waktu yang lama.
"Kami memahami bahwa waktu akan bermain di pihak Rusia sehingga kami, bersama-sama dengan sekutu kami, dengan mitra kami harus melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan perang ini sesegera mungkin", ungkap Shmyhal kepada Bloomberg TV dalam sebuah wawancara di Brussels.
"Rusia tertarik untuk pergi lebih lama, untuk mengambil lebih banyak waktu, yang merupakan tantangan bagi kita semua", imbuhnya.
Baca Juga: Login bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id untuk Cek Penerima BSU 2022 atau BLT Subsidi Gaji Rp600.000
Shmyhal mengatakan Ukraina mencatat beberapa keberhasilan militer di wilayah selatan serta di utara, tanpa merinci dengan jelas.
Selanjutnya Shmyhal menyatakan bahwa negara itu akan dapat membebaskan seluruh wilayahnya yang diakui secara internasional, termasuk Krimea.
Shmyhal mengatakan bahwa Ukraina siap memenuhi semua kewajiban transit gasnya terhadap pelanggan Eropa meskipun ada perang, dan dapat memompa lima kali lebih banyak dari volume saat ini.