PR DEPOK – Inggris saat ini sedang berkabung nasional atas kematian Ratu Elizabeth II yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
Dengan kematian Ratu Elizabeth II ini maka Charles yang merupakan putera mahkota naik takhta menjadi raja Charles III di Kerajaan Inggris menggantikan ibunya, Ratu Elizabeth II.
Di tengah proses penobatan Charles III, terjadi peristiwa unjuk rasa yang dilakukan oleh seorang anti monarki di Inggris yang berakibat ia ditangkap.
Baca Juga: Topan Muifa Mulai Meningkat di China Sebelah Timur, Pelabuhan dan Sekolah Ditutup
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari straitstimes-com, Polisi Inggris menghadapi kritikan dari kelompok kebebasan sipil pada Selasa atas perlakuan mereka terhadap pengunjuk rasa anti monarki yang secara terbuka menentang penobatan Raja Charles III sebagai Raja kerajaan Inggris.
Seorang demonstran wanita tersebut memegang plakat protes "Not My King" yang dihadang oleh setidaknya empat petugas di luar parlemen Inggris di London menjadi viral di media sosial pada hari Senin.
Dia terlihat digiring menjauh dari tempat itu, dan dilaporkan dibuat berdiri di lokasi lainnya yang jauh dari gerbang parlemen.
Baca Juga: Cara Daftar BSU 2022, Lengkap dengan Syarat untuk Mendapatkan BLT Subsidi Gaji Rp600.000
Pengacara dan aktivis iklim Paul Powlesland juga mengungkapkan di Twitter bahwa dia telah diperingatkan oleh seorang petugas bahwa dia berisiko ditangkap karena sempat mengangkat selembar kertas kosong di seberang parlemen.