Kata Paus Fransiskus Soal Memasok Senjata ke Ukraina, Singgung Moral hingga Cinta Tanah Air

- 16 September 2022, 10:13 WIB
Paus Fransiskus memberikan pendapatnya terkait memasok senjata ke Ukraina yang tengah berkonflik dengan Rusia.
Paus Fransiskus memberikan pendapatnya terkait memasok senjata ke Ukraina yang tengah berkonflik dengan Rusia. /REUTERS/Yara Nardi.

PR DEPOK - Paus Fransiskus menilai secara moral sah-sah saja jika berbagai negara memasok senjata ke Ukraina guna membantu mempertahankan diri dari serangan Rusia.

Hal tersebut disampaikan Paus Fransiskus di pesawat saat akan kembali dari perjalanan ke Kazakhstan selama tiga hari.

Dalam kesempatan itu, Paus Fransiskus juga mendesak agar pihak Ukraina bersedia untuk menjalin dialog dengan dirinya.

"Ini (memasok senjata) keputusan yang dapat diterima secara moral, jika dilakukan dalam kondisi moralitas," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Baca Juga: Klaim Tahu Kekuatan Timnas Indonesia U20, Pelatih Hongkong Sebut Skuad Garuda Nusantara Beda dengan Vietnam

Lebih lanjut, ia menguraikan prinsip-prinsip "Perang Adil" Gereja Katolik Roma yang memungkinkan penggunaan proporsional senjata mematikan untuk pertahanan diri melawan negara agresor.

"Pembelaan diri itu tidak hanya sah tetapi juga ekspresi cinta tanah air. Seseorang yang tidak membela diri, yang tidak membela sesuatu, tidak menyukainya," kata Paus Fransiskus menambahkan.

Ia pun menjelaskan perbedaan antara bermoral atau tidak untuk memasok senjata ke negara lain. Menurutnya, akan jadi hal tak bermoral jika niatnya memprovokasi hingga menimbulkan lebih banyak perang.

Baca Juga: PIP 2022 Cair ke Nama-Nama Siswa Ini, Login pip.kemdikbud.go.id tuk Cek Penerima Bantuan Rp1,1 Juta

Menjual senjata yang tidak dibutuhkan lagi oleh negara, sedangkan motivasi adalah apa yang sebagian besar memenuhi moralitas tindakan ini.

"Selalu sulit untuk memahami dialog dengan negara-negara yang telah memulai perang... itu sulit tapi tidak boleh diabaikan atau disepelekan," ucapnya saat ditanya apakah Ukraina harus bernegosiasi dengan Rusia.

"Saya tidak akan mengecualikan dialog dengan kekuatan apa pun yang sedang berperang, bahkan jika itu dengan agresor... Terkadang Anda harus melakukan dialog seperti ini. Sulit, tetapi harus dilakukan," tutur dia lagi.

Baca Juga: Persib Bandung vs Barito Putera: Rachmat Irianto Enggan Kehilangan Motivasi Lanjutkan Tren Kemenangan

Di akhir pernyataannya, Paus Fransiskus menyampaikan, dialog antar negara selalu merupakan langkah maju, dengan tangan terulur.

Pasalnya jika tidak, kata dia, maka sudah menutup satu-satunya pintu perdamaian yang masuk akal.

"Kadang-kadang mereka (agresor) tidak menerima dialog. Sayang sekali. Tapi dialog harus selalu dilakukan, atau setidaknya ditawarkan. Dan ini baik bagi mereka yang menawarkannya," pungkas Paus Fransiskus.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah