Xi Jinping Dirumorkan Jadi Tahanan Rumah Akibat Kudeta, Pengamat Beberkan Analisis Ini

- 25 September 2022, 14:55 WIB
Presiden China Xi Jinping.
Presiden China Xi Jinping. /Reuters/Damir Sagoljo/

PR DEPOK - Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping dirumorkan dikudeta dan ditangkap oleh Tentara Pembebasan Rakyat.

Rumor tersebut semakin meluas usai tagar #ChinaCoup menjadi perbincangan publik di media sosial.

Berdasarkan laporan Newsweek, meski Kementerian Luar Negeri China dan Kedutaan Besar China belum memberikan komentar, rumor tersebut tidak berdasar.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem di India Utara, 24 Tewas Tersambar Petir hingga 12 Tewas akibat Rumah Runtuh

Rumor muncul tak lama usai banyaknya penerbangan ke China yang dibatalkan hingga beredarnya video diduga Tetara Pembebasan Rakyat yang masuk ke Beijing dan mengkudeta Xi Jinping.

Rumor tersebut semakin mencuri perhatian publik usai politisi India bernama Subramanian Swamy membicarakannya di Twitter.

"Rumor yang harus diperiksa: Apakah Xi Jingping berada dalam tahanan rumah di Beijing?"

"Saat Xi berada di Samarkand baru-baru ini, para pemimpin Partai Komunis China seharusnya mencopot Xi dari posisinya sebagai penanggung jawab Angkatan Darat Partai. Kemudian dia dikenai tahanan rumah. Begitulah rumor tersebut muncul," tulis Swamy.

Baca Juga: Jelang Kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat, Korea Utara Kembali Tembakan Rudal Balistik Jarak Pendek

Pekan lalu, Xi Jinping diketahui menghadiri KTT para pemimpin Shanghai Cooperation Organisation (SCO) di Samarkand, Uzbekistan dan bertemu dengan Vladimir Putin.

Dalam sambutannya, Vladimir Putin berharap agar Xi Jinping sukses menggelar Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis China bulan depan.

Dia berharap, Partai Komunis China memberi tambahan masa jabatan kepada Xi Jinping yang akan menjadikannya Presiden China pertama yang menjabat selama tiga periode.

Baca Juga: Update Covid-19 Dunia Minggu, 25 September 2022: Virus Corona di Korea Selatan Kian Bertambah

Di sisi lain, seorang pengamat China, Gordon Chang angkat bicara. Dia yakin bahwa rumor kudeta itu tidak benar.

Meski demikian, menurutnya peristiwa apapun yang terjadi di tubuh militer China selama tiga hari terakhir memang menandakan adanya ketegangan di antara para petinggi negara tersebut.

"Peristiwa tak teduga di #China dimulai tepat setelah #XiJinping kembali dari Uzbekistan dan menghilang selama berhari-hari, sesuatu yang tidak biasa terjadi. Mungkin ada sesuatu yang tidak biasa tengah dialami elite politik #CCP," tulis Chang.

Baca Juga: Update Klasemen MotoGP 2022 Usai GP Jepang: Bagnaia Crash, Quartararo Sukses Perlebar Jarak Poin

Dilansir dari Newsmax, Chang mengatakan peristiwa 'tidak biasa' yang terjadi di China selama beberapa hari terakhir di antaranya 60 persen penerbangan dibatalkan, hingga akses keluar-masuk bus dan kereta api ke Beijing ditangguhkan.

"Ada banyak asap yang disebut berasal dari kebakaran di suatu tempat. Kami tidak berpikir bahwa peritiswa yang tengah terjadi adalah kudeta, tetapi pada titik ini memang ada beberapa perkembangan yang tampak meresahkan terjadi di tubuh Partai Komunis dan petinggi Tentara Pembebasan Rakyat. Jadi kemungkinan memang ada sesuatu yang tidak biasa," ujar Chang.***

Editor: Ahlaqul Karima

Sumber: Newsmax Newsweek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x