Latihan itu terus berlanjut meskipun dalam skala yang berkurang seiring waktu. Meski begitu tembakan dari latihan militer China tetaplah menakuti warga Taiwan.
Amerika Serikat dan sekutunya kemudian merespon latihan militer China. Pihaknya akhirnya mengeluarkan kapal perang dari Angkatan Laut AS untuk mengintai aktivitas di wilayah tersebut melalui selat Taiwan.
Namun pada akhirnya, tidak ada aktivitas yang berlebihan dari serangkaian latihan militer China di perbatasan Taiwan.
Berdasarkan keterangan dari Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada minggu, 2 Oktober 2022 kemarin. Selama melakukan pengintaian China tidak menunjukkan tanda-tanda rencana invasi.
"Saya tidak melihat tanda-tanda invasi yang akan segera terjadi," ujar Lloyd Austin, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Channel New Asia.
Baca Juga: Mantan Direktur CIA Sebut AS dan Sekutu akan Hancurkan Pasukan Rusia di Ukraina Jika Gunakan Nuklir
Lebih lanjut, Lloyd mengatakan China hanya bergerak untuk melakukan latihan militer biasa atau disebut sebagai "Normal Baru" mengingat negara tersebut sempat menutup diri akibat Covid-19.
"Apa yang kami lihat adalah China bergerak untuk menetapkan apa yang kami sebut sebagai normal baru. Peningkatan aktivitas, kami melihat sejumlah penyebrangan garis tengah selat Taiwan dengan pesawat mereka. Jumlah itu meningkat dari waktu ke waktu," jelasnya.
Informasi itu juga dia dapatkan langsung dari rekannya di China yakni dari Menteri Pertahanan Wei Fenghe melalui telpon. Saat ini Amerika Serikat sedang berupaya untuk berhubungan baik dengan China.