PR DEPOK – Dewan Hak Asasi Manusia PBB memberikan suara menentang atas diadakannya debat tentang dugaan pelanggaran di wilayah Xinjiang, China.
Amerika Serikat dan sekutunya bulan lalu mempresentasikan rancangan keputusan pertama kepada badan hak asasi tertinggi PBB yang menargetkan China, ingin minimal mengadakan diskusi tentang Xinjiang.
Langkah itu dilakukan setelah mantan kepala hak asasi PBB Michelle Bachelet merilis laporan Xinjiang yang telah lama tertunda bulan lalu, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia.
Ia mengutip kemungkinan kejahatan kemanusiaan terhadap Uyghur dan minoritas Muslim lainnya di wilayah China tersebut.
Baca Juga: Peringati Maulid Nabi 2022, Simak Kisah Nabi Muhammad SAW dari Lahir sampai Wafat
Namun setelah lobi intens oleh Beijing, negara-negara di dewan 47 anggota di Jenewa memilih 19-17 menentang mengadakan debat, dengan 11 negara abstain.
Negara-negara yang menolak diskusi adalah Bolivia, Kamerun, China, Kuba, Eritrea, Gabon, Indonesia, Pantai Gading, Kazakhstan, Mauritania, Namibia, Nepal, Pakistan, Qatar, Senegal, Sudan, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, dan Venezuela.
Yang abstain adalah Argentina, Armenia, Benin, Brasil, Gambia, India, Libya, Malawi, Malaysia, Meksiko, dan Ukraina.