Peringati Hari Menopause Sedunia, Simak Cara Pemeriksaan dan Penanganan Menopause secara Mandiri

- 18 Oktober 2022, 07:16 WIB
Cara menangani menopause di Hari Menopause Sedunia
Cara menangani menopause di Hari Menopause Sedunia /

PR DEPOK – Setiap wanita yang mulai menginjak usia tua pasti akan mengalami suatu masa menopause.

Karena masa menopause merupakan fase alamiah bagi fisik seorang wanita di perjalanan hidupnya.

Melalui momen Hari Menopause Sedunia pada 18 Oktober ini diharapkan agar semua memahami tentang apa sebenarnya menopause dan bagaimana cara menyikapinya.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Hari Ini Selasa, 18 Oktober 2022: Bakal Ada Film I Love You Mas Bro

Melalui peringatan Hari Menopause Sedunia ini, berikut dibagikan cara pemeriksaan menopause dan penanganan menopause secara mandiri yang tentunya akan berguna bagi semua wanita.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari dinkes.ntbprov.go.id, setiap tanggal 18 Oktober sejak tahun 2009, diperingati sebagai Hari Menopouse Sedunia.

Oktober ditetapkan sebagai Bulan Kesadaran Menopause Sedunia dan 18 Oktober sebagai puncaknya, digagas oleh International Menopause Society (IMS) yang bekerja sama dengan World Health Organization (WHO), sebuah Organisasi Kesehatan Dunia di bawah PBB.

Baca Juga: Sabet Ballon d'Or 2022, Karim Benzema Sebut Nama Ronaldo 2 Kali: Panutan Saya!

Tujuan dari peringatan Hari Menopause Sedunia yaitu:

1. Agar kesadaran masyarakat akan menopause menjadi meningkat.

2. Agar membantu para wanita memahami kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan dengan periode perimenopause (masa sebelum, saat dan setelah menopause).

3. Agar memberi dukungan terhadap peningkatan kesehatan dan kesejahteraan wanita.

Baca Juga: BTS Siap Ikuti Wajib Militer Dimulai dari Jin pada Oktober 2022, Bakal Hiatus Panjang?

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari yankes.kemkes.go.id, menopause diambil dari bahasa yunani, yaitu apause in the menses, artinya berhenti haid.

Memasuki usia 45 hingga 55 tahun biasanya menopause terjadi pada wanita, dimana pada usia tersebut merupakan masa berakhirnya siklus menstruasi secara alami.

Bila sudah minimal selama 12 bulan seorang wanita tidak mengalami menstruasi lagi, maka bisa dikatakan sudah menopause.

Baca Juga: Input NIK KTP ke eform.bri.co.id, BLT UMKM Rp600.000 Segera Cair ke Pelaku Usaha

Pemeriksaan Menopause

Seorang wanita bisa dikatakan mengalami menopause bila menstruasinya telah berhenti selama 12 bulan.

Untuk lebih memastikannya, atau bila dokter mencurigai adanya penyebab lain dari menopause, dapat dilakukan beberapa usaha:

1. Pemeriksaan FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan hormon estrogen.

Baca Juga: NasDem Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin hingga 2024, Surya Paloh: Niat Baik Kami Tidak Bisa Ditawar

Saat kadar FSH meningkat, sedangkan kadar estrogen rendah, ini menjadi indikator menopause.

2. Pemeriksaan TSH (Thyroid Stimulating Hormone) dan hormon tiroid.

Ini dilakukan untuk memastikan penderita tidak mengalami hipotiroidisme atau penurunan hormon tiroid, yang dapat menimbulkan gejala serupa dengan menopause.

Baca Juga: Prakiraan Hujan di Indonesia 18 Oktober 2022: Sebagian Jawa Barat Berpotensi Turun Hujan Sedang

Penanganan Menopause Secara Mandiri

Menopause tidak membutuhkan penanganan khusus. Penanganan yang dilakukan hanya bertujuan untuk meredakan gejala, yaitu dengan:

1. Menghindari makanan/minuman tertentu.

Jenis makanan/minuman yang dihindari di antaranya makanan pedas dan minuman panas, berkafein, atau beralkohol.

Jenis makanan/minuman ini dapat membuat gejala menopause, seperti hot flashes dan jantung berdebar, menjadi lebih parah

Baca Juga: Wajib Lapor, Suami Lesti Kejora Datangi Polres Metro Jakarta Selatan

2. Mengenakan pakaian tipis berbahan katun.

Cara tersebut bisa mengurangi hot flashes yang dirasakan selama masa perimenopause.

3. Menerapkan teknik relaksasi.

Teknik relaksasi yang dilakukan seperti meditasi, pengaturan napas, yoga, serta taichi.

Baca Juga: Quotes dan Kutipan Bijak KH Hasyim Asy’ari, Cocok untuk Dijadikan Status pada Hari Santri Nasional 2022

Teknik-teknik ini dapat membantu mengurangi tingkat stres serta mencegah depresi.

4. Menggunakan pelumas vagina berbahan dasar air.

Tujuannya adalah untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat vagina yang kering atau atrofi vagina.

Perlu diingat agar jangan menggunakan produk pelumas vagina yang mengandung gliserin, karena berisiko menimbulkan iritasi.***

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah