Jarang Terjadi, Rusia Disebut Kalah Perang di Ukraina dalam Acara TV Pemerintah

- 26 Oktober 2022, 11:10 WIB
ILUSTRASI - Seorang ahli mengakui bahwa Rusia telah kalah dalam perang di Ukraina, dalam pengakuan di acara TV pemerintah.
ILUSTRASI - Seorang ahli mengakui bahwa Rusia telah kalah dalam perang di Ukraina, dalam pengakuan di acara TV pemerintah. /Chingis Kondarov/REUTERS/

PR DEPOK – Seorang ahli dalam televisi pemerintah Rusia mengatakan bahwa negara itu salah dalam memperkirakan kekuatannya dan kalah perang di Ukraina.

Viktor Olevich, seorang 'Amerikanis' yang terkenal di Rusia dan kepala analis di Pusat Politik Aktual, mengatakan kepada penonton dan pembawa acara bahwa Rusia tidak bisa menang meskipun pertempuran telah berlangsung selama delapan bulan.

Olevich, yang bersekolah di AS tetapi sekarang tinggal di Moskow, juga meragukan klaim Rusia bahwa Ukraina sedang membangun 'bom kotor' meskipun ada protes dari pembawa acara, Andrey Norkin.

Dia membuat pernyataan tersebut saat pembawa acara, Norkin, bertanya kepadanya tentang panggilan antara petinggi Rusia dan rekan-rekan mereka di Inggris dan AS atas 'bom kotor' Ukraina.

Baca Juga: Nikita Mirzani Histeris dan Menolak Saat Ditahan: Kalian Jahat Semua, Kalian Pikir Saya Penjahat?

“Rusia memulai operasi militer khusus, salah memperkirakan kekuatannya, dan selama delapan bulan berturut-turut tidak bisa menang,” ujar Olevich, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Daily Mail.

“Pada saat yang sama, kita mengeluh dan marah karena lawan kita tidak mempercayai kita, tidak mendukung dan tidak mendengarkan,” lanjutnya.

Beralih ke apa yang disebut 'bom kotor', tuduhan yang dicampur dengan bahan radioaktif yang diklaim Rusia akan diledakkan oleh Ukraina di tanahnya sendiri, Olevich meragukannya.

“Kalau ada informasi nyata, bukti nyata, di mana letak bom kotor ini, di mana mereka berencana menggunakannya, lalu di mana dokumennya,” katanya.

Baca Juga: Profil dan Biodata Kanye West, Rapper Asal Amerika yang Dikabarkan Putus Kontrak dengan Adidas

“Tunjukkan dokumennya, provokasi ini tidak terjadi tanpa perintah. Jika intelijen militer Rusia memiliki semua data ini, inilah saatnya untuk mengungkapkannya,” ia menuturkan.

Keraguan Olevich sama dengan Washington dan London, yang keduanya mengatakan tidak ada bukti untuk mendukung klaim Rusia dan tuduhan itu telah menimbulkan kecurigaan bahwa Rusia sebenarnya yang akan menggunakan senjata atom.

Komentar Olevich, meskipun tidak aneh, adalah salah satu dari segelintir protes terhadap perang yang dilihat oleh pemirsa TV Rusia sejak Putin menyerang Ukraina pada bulan Februari.

Marina Ovsyannikova, seorang reporter Channel One, tampil pada bulan Maret dengan poster yang memprotes perang dan menuduh TV pemerintah berbohong kepada penonton.

Baca Juga: Rapper Kanye West Dipecat Adidas, Berikut Penyebabnya

Dan Mikhail Khodarenok, seorang pensiunan kolonel Rusia, kadang-kadang memberikan penilaian tajam tentang kinerja militer.

Tapi, setidaknya sampai saat ini, kritik keras sangat jarang.

Namun, karena Rusia telah dipaksa kembali ke front utara dan selatan, bahkan para penjilat Kremlin menjadi kritis.

Meskipun berhati-hati untuk tidak langsung menyerang Putin, beberapa propagandis terkemuka telah mengecam upaya perang dan menyebut mereka yang bertanggung jawab tidak kompeten.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah