Batu Seharga Rp 42 Miliar Ditemukan di Tanzania, Penambang Ini Mendadak Kaya

- 25 Juni 2020, 21:07 WIB
SALAH satu batu langka yang ditemukan oleh penambang di Tanzania.*
SALAH satu batu langka yang ditemukan oleh penambang di Tanzania.* /BBC/

PR DEPOK - Penambang skala kecil di Tanzania jadi Miliarder setelah menemukan dua batu langka.

Saniniu Laizer memperoleh £ 2,4 juta atau sekitar Rp 42 miliar dari kementerian pertambangan negara Tanzania untuk dua batu berharga yang ditemukannya.

Dikutip dari Pikiranrakyat-depok.com dari BBC, kedua batu tersebut memiliki total berat 15 kg.

Batu jenis tanzanite ini hanya ditemukan di Tanzania Utara. Umumnya, batu ini digunakan untuk membuat ornamen.

Baca Juga: Singgung Konspirasi Vaksin dari Bill Gates, Jerinx SID: Covid-19 Adalah Bisnis yang Kian Terbukti 

Seorang ahli geologi setempat memperkirakan pasokannya mungkin habis dalam waktu 20 tahun ke depan, karena batu ini adalah salah satu batu permata paling langka di Bumi.

Selain langka, yang menjadi daya tarik batu mulia ini terletak pada ragam warnanya yakni hijau, merah, ungu, dan biru.

Nilainya ditentukan oleh kelangkaan, semakin halus warna atau kejernihannya, semakin tinggi harganya.

Mr Laizer menambang batu, dengan berat 9,2 kilogram dan 5,8 kilogram, pekan lalu, tetapi dia menjualnya pada hari berikutnya dalam acara perdagangan di wilayah utara Manyara.

Baca Juga: Cek Fakta: Jokowi Dikabarkan Menjabat Presiden hingga 2027, MPR dan KPU Sudah Sepakat 

Sampai sekarang batu Tanzanite terbesar yang telah ditambangnya seberat 3,3 kilogram.

Berkat penemuannya, Tuan Laizer mendapat ucapan selamat dari Presiden John Magufuli.

"Ini adalah manfaat penambang skala kecil dan ini membuktikan bahwa Tanzania kaya," kata presiden.

Mr John Magufuli yang berkuasa pada tahun 2015 berjanji untuk melindungi kepentingan negara di sektor pertambangan dan meningkatkan pendapatan pemerintah dari itu.

Baca Juga: Demi Selamatkan Bumi, Pesawat NASA Sengaja Akan Tabrak Asteroid Sebesar Piramida Mesir 

Uang hasil dari menjual batu tersebut, rencananya akan Laizer investasikan di komunitasnya di distrik Simanjiro di Manyara.

"Aku ingin membangun pusat perbelanjaan dan sekolah. Aku ingin membangun sekolah ini di dekat rumahku. Ada banyak orang miskin di sini yang tidak mampu membawa anak-anak mereka ke sekolah," ujar Laizer.

Beberapa penambang skala kecil seperti Laizer memperoleh lisensi pemerintah untuk berprospek di Tanzanite, tetapi penambangan ilegal banyak terjadi terutama di dekat tambang yang dimiliki oleh perusahaan besar.

"Saya tidak berpendidikan tetapi saya suka hal-hal berjalan secara profesional. Jadi saya ingin anak-anak saya menjalankan bisnis secara profesional," katanya. ***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah