"Pemilihan yang Dicurangi!" tulis Trump.
Taktik tersebut mencerminkan buku pedomannya pada 2020, ketika dia berulang kali menuliskan cuitan di Twitter sebelum pemilihan bahwa surat suara yang masuk penuh dengan kecurangan.
Namun, puluhan kasus pengadilan justru sejak itu memutuskan sebaliknya dari klaim Donald Trump,
Tetapi informasi yang salah seperti itu dapat merusak kepercayaan ketika orang Amerika memberikan suara dalam pemilihan nasional pertama sejak pemberontakan 6 Januari 2021 di Capitol, kata para ahli.
"Jika para pemimpin memberi tahu pengikut mereka bahwa pemilihan umum tidak dapat diandalkan, pengikut mereka mempercayai mereka," kata Russell Muirhead, profesor politik dan demokrasi di Dartmouth College, kepada AFP.
Desakan Trump bahwa pemilihan presiden cacat, padahal tidak merupakan salah satu hal yang justru merusak demokrasi Amerika.
Diketahui, Donald Trump sering memposting di Truth Social hingga puluhan kali sehari hanya untuk mengkritik dan menyudutkan seseorang.
Baca Juga: Sheila On 7 Gelar Konser Tunggu Aku di Jakarta, Cek Daftar Harga Tiketnya
Dalam dua bulan terakhir, dia telah menyerang Biden dan Demokrat, mengkritik investigasi yang sedang berlangsung terhadapnya dan memuliakan unjuk rasa dan pencapaiannya sendiri.