Ketegangan Israel-Palestina Kembali Meningkat, AS Tegaskan Dukungan untuk Solusi Dua Negara

- 6 November 2022, 06:50 WIB
Yerusalem - Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, menegaskan dukungannya untuk solusi dua negara antar Israel dan Palestina.
Yerusalem - Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, menegaskan dukungannya untuk solusi dua negara antar Israel dan Palestina. /Ammar Awad//Reuters/

PR DEPOK – Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, menegaskan kembali komitmen Washington untuk solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina.

Hal itu diutarakan Anthony Blinken dalam panggilan telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, menurut pernyataan Departemen Luar Negeri AS.

Diplomat AS tersebut juga membahas upaya bersama untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat Palestina dan meningkatkan keamanan dan kebebasan mereka dalam panggilan telepon dengan Abbas.

Blinken menggarisbawahi keprihatinannya yang mendalam atas situasi di Tepi Barat, termasuk meningkatnya ketegangan, kekerasan, dan hilangnya nyawa warga Palestina dan Israel, dan menekankan perlunya semua pihak untuk segera meredakan situasi.

Baca Juga: Akui Menjual Drone ke Rusia, Iran Bantah Bertujuan untuk Perang di Ukraina: Terjadi Beberapa Bulan Sebelumnya

“Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk solusi dua negara, yang membayangkan negara Palestina merdeka bersama Israel,” jelas pernyataan itu, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Pernyataan itu muncul dengan latar belakang meningkatnya kekerasan antara Israel dan Palestina.

Presiden Palestina memberi tahu Menteri Luar Negeri AS tentang serangan Israel terhadap warga Palestina, blokade Israel terhadap kota-kota dan desa-desa Palestina serta kekerasan pemukim.

Pasukan Israel membunuh empat warga Palestina dalam insiden terpisah di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur, ketika Israel menghitung suara terakhir dalam pemilihan nasional yang diadakan minggu ini.

Baca Juga: Daftar Pemeran dan Sinopsis Drama Korea The First Responders: Kisah Kim Rae Won Jadi Detektif Handal

Mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memenangkan mayoritas didukung oleh sekutu sayap kanan, termasuk Itamar Ben-Gvir dari partai Otzma Yehudit, yang menyerukan agar warga Palestina yang tidak setia kepada Israel untuk diusir.

Kemudian ketegangan berkobar lagi di Jalur Gaza yang diblokade ketika jet tempur Israel menargetkan apa yang mereka sebut "lokasi pembuatan roket".

Serangan itu disebut sebagai tanggapan atas beberapa roket yang ditembakkan ke Israel, yang pertama diluncurkan sejak serangan militer mematikan tiga hari Israel di wilayah yang terkepung.

Tidak ada faksi Palestina yang mengklaim serangan roket tersebut.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Hari Ini Minggu, 6 November 2022: Akan Hadir Indonesia’s Next Model S3

“Pemboman barbar Israel di Jalur Gaza saat fajar hari ini adalah tindakan agresi yang terang-terangan, dan merupakan perpanjangan dari perang terbuka terhadap rakyat kami di semua tempat,” tutur Hazem Qasem, juru bicara Hamas.

Lebih dari 100 warga Palestina tewas dalam serangan Israel hampir setiap hari di wilayah pendudukan sejak awal tahun.

Israel telah mengintensifkan serangan setelah serangkaian serangan mematikan Palestina di Israel pada bulan Maret.

Pemerintahan Biden telah berusaha untuk memulihkan keterlibatan AS yang kredibel dengan Palestina setelah pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump memotong bantuan, menurunkan status misi diplomatik utamanya di Palestina dan meningkatkan ketegangan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus, Gemini Minggu, 6 November 2022: Hati-Hati dengan Keuangan

Israel menginginkan Yerusalem yang tidak terbagi sebagai ibu kotanya. Ini secara efektif memiliki kontrol de facto atas kota setelah mencaplok Yerusalem Timur, sebuah langkah yang tidak diakui oleh masyarakat internasional.

Palestina melihat Yerusalem Timur yang diduduki Israel sebagai ibu kota negara masa depannya.

Status Yerusalem tetap menjadi salah satu poin utama yang mencuat dalam upaya penyelesaian konflik Palestina-Israel.

Selama sidang konfirmasi pada Januari 2021, Blinken juga menegaskan kembali dukungannya untuk solusi dua negara, tetapi menambahkan bahwa secara realistis, sulit untuk melihat prospek jangka pendek untuk bergerak maju dalam hal itu.

Baca Juga: 20 Link Twibbon Hari Pahlawan 10 November, Unduh Secara Gratis!

“Yang penting adalah memastikan bahwa tidak ada pihak yang mengambil langkah yang membuat proses yang sudah sulit menjadi lebih menantang,” katanya.

Pemerintah Israel telah terus maju dengan pembangunan pemukiman baru yang ilegal menurut hukum internasional dan yang menentang harapan Palestina untuk sebuah negara merdeka.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x