Hendak Tekan Biaya Operasional, Meta Berencana PHK Ribuan Karyawannya Minggu Ini

- 7 November 2022, 21:22 WIB
CEO Meta, Mark Zuckerberg dikabarkan akan melakukan PHK terhadap ribuan karyawan minggu ini akibat hendak menekan biaya operasional.
CEO Meta, Mark Zuckerberg dikabarkan akan melakukan PHK terhadap ribuan karyawan minggu ini akibat hendak menekan biaya operasional. /ANTARA/Reuters/

PR DEPOK - Usai sebelumnya perusahaan Twitter ramai dengan kabar pemecatan ribuan karyawan mereka, kini perusahaan Meta tampaknya akan mengikuti jejak yang sama. 

Perusahaan Meta dikabarkan akan melakukan PHK terhadap ribuan karyawannya lantaran hendak menekan biaya operasional. 

Pasalnya kinerja perusahaan Mark Zuckerberg ini dikabarkan kurang baik pada tahun 2022 sehingga akhirnya berimbas pada biaya operasional.

 Baca Juga: Rugi Rp62 Miliar per Hari, Elon Musk Pecat Massal 3.700 Karyawan Twitter

Berdasarkan laporan The Wall Street Journal seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Senin, 7 November 2022, Meta dikabarkan akan memecat ribuan karyawan mereka paling cepat pada Rabu, 9 November 2022 mendatang. 

Keputusan memecat karyawan secara besar-besaran tersebut merupakan kali pertama bagi perusahaan ini. 

Pada akhir September 2022, perusahaan Meta dilaporkan mempunyai kurang lebih 87.000 karyawan.

Baca Juga: Login cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek PKH November 2022 Online Lewat HP

Mark Zuckerberg pun sempat mengungkapkan bahwa pilihan memecat ribuan karyawan Meta dilakukan karena masalah biaya operasional yang harus ditekan hingga 10 persen. 

Sebab sebelumnya, nilai saham perusahaan ini dikabarkan anjlok lebih dari 70 persen usai Facebook mengubah arah untuk lebih fokus pada platform metaverse daripada media sosial mereka. 

Selain itu, laporan lain menyebutkan bahwa Meta World yang dihasilkan juga memiliki jumlah pengguna aktif bulanan yang sedikit. 

Baca Juga: Hasil Drawing Play-Off Babak 16 Besar Liga Eropa 2022-2023: Barcelona Bertemu Manchester United

Kebijakan Meta dalam mengurangi karyawan tersebut tampaknya juga diambil karena mengikuti jejak beberapa perusahaan teknologi terkemuka lainnya dalam menangani masalah biaya operasional. 

Kemudian pembekuan penambahan staf dilakukan lantaran adanya prediksi resesi ekonomi di dunia pada tahun 2023 mendatang.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: The Wall Street Journal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x