AS Tuding Korea Utara Pasok Peluru ke Rusia untuk Serang Ukraina, Berikut Informasinya

- 8 November 2022, 11:22 WIB
Ilustrasi - Korea Utara bantah tudingan memasok peluru ke Rusia.
Ilustrasi - Korea Utara bantah tudingan memasok peluru ke Rusia. /Unsplash

PR DEPOK – Amerika Serikat menuding Korea Utara telah melakukan transaksi jual beli senjata dengan Rusia, dengan memasok peluru artileri kepada negara beruang putih itu untuk mendukung invasi ke Ukraina.

Namun, tudingan itu dibantah keras Korea Utara dengan mengatakan mereka tidak pernah memasuk peluru apa yang dituduhkan Amerika Serikat.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters, juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan, pihaknya memiliki bukti dan informasi yang menyebut bahwa Korea Selatan diam-diam memasuk peluru ke Rusia.

Baca Juga: Mekanisme BSU 2022 Melalui Kantor Pos, Cairkan BLT Subsidi Gaji Tahap 7 dengan Aplikasi PosPay

Menurut keterangan Kirby, pasokan peluru itu dilakukan Korea Selatan dengan pengiriman melalui negara-negara Timur Tengah dan Asia Utara.

Sementara, seorang pejabat kementerian pertahanan Korea Utara menyebut tuduhan itu sebagai rumor.

Pejabat tersebut menegaskan jika Korea Utara tidak pernah menyokog maupun berurusan dengan Rusia soal pasokan senjata.

Baca Juga: Lansia 70 Tahun Berhak Cairkan BLT Rp600.000 dari PKH Tahap 4 Oktober-Desember 2022, Akses Link Ini

"Kami menganggap langkah AS seperti itu sebagai bagian dari upaya permusuhannya untuk menodai citra DPRK di arena internasional dengan menerapkan 'resolusi sanksi' ilegal dari (Dewan Keamanan PBB) terhadap DPRK," kata pejabat itu dalam sebuah pernyataan.

Seperti diketahui, Korea Utara adalah satu-satunya negara yang mengakui kemerdekaan wilayah Ukraina yang memisahkan diri.

Serta telah menyatakan dukungan untuk pencaplokan Rusia atas bagian-bagian Ukraina.

Baca Juga: Tidak Dapat STB TV Digital Gratis Harus Malapor Kemana? Berikut Informasinya

Komentar Kirby menyarankan Washington akan mengawasi pengiriman tetapi tidak akan mencegat mereka karena tidak percaya itu akan berdampak pada perang secara signifikan, katanya.

Namun, Amerika Serikat memiliki kapasitas untuk melacak pengiriman, dan intersepsi bisa menjadi opsi mengingat Rusia memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB dan dapat memblokir tindakan apa pun di sana, tambah Cha.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: Reteurs


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah