Janji Volodymyr Zelensky untuk Ukraina: Bebaskan Seluruh Tanah Kita dari Penjajah

- 13 November 2022, 10:05 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. /Instagram @zelenskiy_official

PR DEPOK - Pada Sabtu, 12 November 2022, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky kembali buka suara terkait invasi yang terjadi di negara yang ia pimpin.

Dalam pernyataannya, Zelensky mengucapkan janji utuk membebaskan lebih banyak wilayah kekuasaannya yang diduduki oleh pihak Rusia.

Pernyataan Volodymyr Zelensky muncul setelah pasukannya berhasil mengamankan kemenangan besar ketika militer Rusia ditarik dari Kherson.

Baca Juga: 'Bom Manusia', Tentara Rusia Ini Miliki Granat yang Bersarang dalam Tubuh Usai Perang di Ukraina

Wilayah Kherson merupakan satu-satunya ibu kota regional yang berhasil direbut Rusia setelah invasi dimulai pada Februari 2022 lalu dan kini berhasil diambil kembali.

"Dunia meihatnya sekarang. Ia melihat apa artinya ketika orang Ukraina bertemu dengan rakyatnya sendiri," ucapnya.

"Ia melihat apa arti persatuan Ukraina, dan ia melihat mengapa kita harus membebaskan seluruh tanah kita dari penjajah," katanya lagi.

Baca Juga: Vladimir Putin Disebut Bungkam Pejabat Rusia yang Mengkritik Perang di Ukraina, Siapa Saja?

Dalam pidatonya Volodymyr Zelensky berjanji tak akan meninggalkan siapa pun di wilayah yang dipimpinnya itu.

"Berkat operasi pertahanan dan diplomasi kami, kami pasti akan mencapai perbatasan negara kami, semua bagian dari perbatasan Ukraina yang diakui secara internasional," tuturnya, dikutip dari Express.

Pada akhir pekan ini, tentara Ukraina tiba di Kherson setelah rusia mengumumkan mundur sepenuhnya dan bendera nasional Ukraina terlihat berkibar di jalan.

Koresponden internasional Sky, Alex Rossi, menggambarkan 'adegan perayaan' terlihat saat dia berjalan di jalanan Kherson.

Baca Juga: China Terus Lakukan Latihan Militer di Sekitar Taiwan, Menhan AS Sebut Tidak akan Ada Invasi

Dia mengatakan tentara diberi "sambutan pahlawan" dan penduduk setempat "sangat berterima kasih melihat sesuatu yang mereka pikir tidak akan mereka lihat untuk waktu yang lama, jika pernah sama sekali".

Namun, di sisi lain Kherson menghadapi maslaah karena pendudukan Rusia sebelumnya di kota itu, penasihat Ukraina Roman Holovnya menggabarkan wilayah tersebut sebagai 'bencana kemanusiaan'.

Kepala polisi nasional Ukraina, Ihor Klymenko mengatakan bahwa 200 petugas bertugas pada hari Sabtu untuk mendokumentasikan bukti kemungkinan kejahatan perang yang telah dilakukan di kota tersebut.

Baca Juga: Rusia Kirim 30 Kuda Ras Mahal ke Korea Utara, Balasan atas Dukungan pada Perang Putin di Ukraina?

Tim polisi juga bekerja untuk mengidentifikasi dan membongkar persenjataan yang tidak meledak.

Pemimpin Ukraina mengatakan "penjajah meninggalkan banyak ranjau dan bahan peledak" dan mencatat bahwa hingga 2.000 ranjau, kabel trip dan peluru yang tidak meledak telah ditangani sejauh ini.

Presiden Zelensky mengatakan pasukan Ukraina telah membebaskan lebih dari 60 pemukiman di wilayah Kherson, dan bahwa "langkah-langkah stabilisasi" sedang dilakukan oleh pasukan polisi di daerah tersebut

Baca Juga: Pasukan Rusia Tinggalkan Kherson, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy: Ini Hari Bersejarah

Badan intelijen Ukraina juga mengatakan mereka yakin beberapa tentara Rusia tetap tinggal di Kherson dan saat ini mengenakan pakaian sipil untuk menghindari deteksi.

Presiden Zelensky telah memperingatkan bahwa setiap tentara Rusia yang tertinggal harus menyerahkan diri.

"Satu-satunya kesempatan untuk selamat adalah Anda menyerah pada tawanan Ukraina. Kami menjamin bahwa Anda akan diperlakukan sesuai dengan hukum dan standar internasional," tuturnya.

Namun, terlepas dari masalah yang tersisa, Presiden Zelensky tetap optimistis dan memuji masyarakat Kherson karena tidak pernah putus asa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Pikiran Rakyat Depok.***

Editor: Rahmi Nurfajriani

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x