Joe Biden Sebut Rudal yang Tewaskan Dua Orang di Polandia Bukan dari Rusia, Pejabat AS Temukan Hal Ini

- 16 November 2022, 15:29 WIB
Joe Biden Sebut Ledakan Rudal yang Terjadi di Polandia Bukan dari Rusia
Joe Biden Sebut Ledakan Rudal yang Terjadi di Polandia Bukan dari Rusia /Antara/

 

PR DEPOK - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menyebutkan bahwa rudal yang menewaskan dua orang di Polandia mungkin tidak ditembakkan dari Rusia.

Usai menerima laporan sebuah rudal ditembakkan ke Polandia, Joe Biden pada hari Rabu segera mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin sekutu Barat di tengah kekhawatiran akan konflik Ukraina yang dapat meluas ke negara-negara tetangga.

Sebelumnya, ledakan telah terjadi pada hari Selasa di dekat perbatasan Ukraina, ketika Rusia melepaskan gelombang rudal yang menargetkan infrastruktur energi Ukraina.

Baca Juga: Angklung Muncul dalam Google Doodle Hari Ini, Ternyata Ini Alasannya

Serangan Rusia tersebut menurut Kyiv adalah yang terberat dalam hampir sembilan bulan perang antara kedua negara.

Kementerian luar negeri Polandia melaporkan bahwa roket itu jatuh di Przewodow, sebuah desa sekitar 6 km (4 mil) dari perbatasan dengan Ukraina.

Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, menurut pejabat AS, temuan awal menunjukkan bahwa rudal yang menghantam Polandia ditembakkan oleh pasukan Ukraina ke rudal Rusia yang masuk.

Baca Juga: Hari Pelajar Internasional 2022 akan Diperingati Besok, Berikut Sejarah Harinya pada 17 November

Hal ini juga dilaporkan oleh Associated Press, setelah sebelumnya mengutip seorang pejabat senior intelijen AS yang mengatakan bahwa ledakan itu disebabkan oleh rudal Rusia.

Presiden Polandia Andrzej Duda juga mengatakan kepada wartawan sebelumnya bahwa itu "kemungkinan besar adalah rudal buatan Rusia".

Namun, tidak ada bukti nyata siapa yang menembakkannya, dan insiden itu hanya terjadi satu kali.

Seorang warga yang menolak disebutkan namanya mengatakan, kedua korban akibat rudal tersebut adalah laki-laki yang berada di dekat area penimbangan fasilitas biji-bijian.

Baca Juga: Sinopsis Film Donnie Darko, Kisah Remaja Pengidap Skizofrenia Diteror oleh Kematiannya

Di lain pihak, Kementerian Pertahanan Rusia telah menyangkal bahwa ada rudal Rusia yang menghantam wilayah Polandia.

Pihaknya menggambarkan laporan tersebut sebagai "provokasi yang disengaja yang bertujuan untuk meningkatkan situasi" yang saat ini tengah panas.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dia tidak memiliki informasi apa pun tentang ledakan di Polandia".

Menurut Dmitry Polyansky ada upaya untuk memprovokasi bentrokan militer langsung antara NATO dan Rusia, dengan segala konsekuensinya bagi dunia.

Baca Juga: Sinopsis Film John Wick 3, Kisah Keanu Reeves Mengalahkan Para Pembunuh Bayaran

Setiap serangan Rusia di Polandia dapat berisiko memperluas konflik antara Rusia dan Ukraina karena anggota Polandia adalah negara NATO, yang mana tiap anggota berkomitmen untuk pertahanan kolektif berdasarkan Pasal 5.

Joe Biden saat ini tengah mengadakan pertemuan dengan beberapa pemimpin dunia di Bali, Indonesia, untuk gelaran KTT G20 guna membahas insiden tersebut.

Para pemimpin dari anggota NATO, yaitu Jerman, Kanada, Belanda, Spanyol, Italia, Prancis dan Inggris hadir, serta Jepang dan perwakilan non-NATO dari Uni Eropa.

Baca Juga: Cara Cek Penerima PIP 2022 Online Lewat HP di Laman pip.kemdikbud.go.id

Joe Biden menyangkal bahwa rudal yang menghantam Polandia adalah dari Rusia.

"Ada informasi awal yang membantahnya. Saya tidak ingin mengatakannya sampai kami benar-benar menyelidikinya, tetapi kemungkinannya tidak sejalan," ujar Biden.

Meski pun lintasan tersebut ditembakkan dari Rusia, tapi Joe Biden tak ingin gegabah sebelum menemukan fakta di lapangan.

Baca Juga: Demi Penggemar, OMEGA X Akui Rela Menahan Perundungan dan Pelecehan oleh CEO SPIRE Entertainment

"Lintasan yang ditembakkan dari Rusia tapi kita lihat saja nanti," sambungnya.

Masih dalam keterangan yang sama, Joe Biden mengatakan bahwa Amerika Serikat dan negara-negara NATO akan menyelidiki sepenuhnya sebelum bertindak.

Duta besar NATO diperkirakan akan bertemu pada hari Rabu untuk membahas masalah tersebut.***

Editor: Iis Suwandi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah