Ancaman Perubahan Iklim, Ilmuwan Sebut 'Virus Zombie' Berusia 48.500 Tahun di Dalam Es Bisa Bangkit Lagi

- 29 November 2022, 21:23 WIB
Ilustrasi zombie.
Ilustrasi zombie. /Pixabay/Simonziwers

PR DEPOK - Proses perubahan iklim dapat menimbulkan ancaman baru bagi manusia di seluruh dunia.

Menurut ilmuwan, perubahan iklim yang membuat permafrost kuno mencair dapat menghidupkan kembali hampir dua lusin virus, termasuk satu yang membeku di bawah danau lebih dari 48.500 tahun lalu.

Para ilmuwan Eropa yang memeriksa sampel kuno dari permafrost di wilayah Siberia Rusia, menemukan 13 patogen baru yang disebut virus zombie.

Baca Juga: Akses Link cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek BLT BBM Desember 2022 Online

Menurut ilmuwan, pencairan permafrost dapat menghidupkan kembali dan mengkarakteriasis 13 patogen baru bernama virus zombie yang menular, meski pun telah terperangkap dalam es ribuan tahun lamanya.

Para ilmuwan telah lama memperingatkan bahwa pencairan permafrost akibat pemanasan atmosfer akan memperburuk perubahan iklim dengan membebaskan gas rumah kaca yang sebelumnya terperangkap seperti metana.

Namun, efeknya pada patogen yang tidak aktif justru kurang dipahami dengan baik.

Baca Juga: Prakiraan Hujan di Indonesia 30 November 2022: Pulau Jawa Umumnya Diprediksi Cerah Berawan hingga Hujan Ringan

Tim peneliti dari Rusia, Jerman, dan Prancis mengatakan risiko biologis dari menghidupkan kembali virus yang mereka pelajari 'sama sekali dapat diabaikan' karena strain yang mereka targetkan, terutama yang mampu menginfeksi mikroba amuba.

Potensi kebangkitan virus yang dapat menginfeksi hewan atau manusia jauh lebih bermasalah, kata mereka, memperingatkan bahwa pekerjaan mereka dapat diekstrapolasi untuk menunjukkan bahwa bahaya itu nyata.

“Kemungkinan permafrost kuno akan melepaskan virus yang tidak diketahui ini setelah pencairan,” tulis mereka dalam sebuah artikel yang diposting ke bioRxiv repositori pracetak yang belum ditinjau oleh rekan sejawat.

Baca Juga: Bansos BPNT Kartu Sembako Cair Rp200.000 Bulan Desember 2022, Segera Cairkan di Kantor Pos

Lebih lanjut menurut ilmuwan, belum ada perkiraan mengenai berapa lama virus dapat menular setelah terpapar kondisi luar ruangan dan seberapa besar kemungkinan virus bertemu dan menginfeksi inang yang sesuai dalam selang waktu tersebut.

"Tetapi risiko pasti akan meningkat dalam konteks pemanasan global ketika pencairan permafrost akan terus meningkat, dan lebih banyak orang akan menghuni Kutub Utara setelah usaha industri," kata mereka.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Bloomberg NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x