Baca Juga: Syarat Buat BPJS Kesehatan Beserta Tata Cara Daftar Online Lewat Aplikasi Mobile JKN
Ke depannya, WHO mencatat sejumlah perkembangan yang menjanjikan, antara lain vaksin malaria pertama, RTS, yang telah diberikan kepada lebih dari satu juta anak dan akan tersedia secara luas tahun depan.
Noor dari WHO mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan berapa banyak nyawa yang akan diselamatkan oleh vaksin tersebut.
“Tapi kami memperkirakan dampak yang cukup besar pada penyakit parah dan kematian," katanya.
Namun, vaksin tersebut hanya efektif sekitar 30 persen dan membutuhkan empat dosis.
WHO juga menekankan bahwa masih ada tantangan besar, termasuk jumlah kelambu yang tidak mencukupi dan penyebaran nyamuk pembawa parasit yang lebih besar.
Para pejabat juga menyuarakan keprihatinan tentang spesies nyamuk invasif baru yang tumbuh subur di kota-kota, kebal terhadap banyak pestisida dan dapat membatalkan kemajuan bertahun-tahun melawan malaria.
Spesies invasif belum secara signifikan berkontribusi terhadap malaria secara keseluruhan di benua itu, tetapi serangga tersebut kemungkinan besar bertanggung jawab atas lonjakan baru-baru ini di beberapa bagian Afrika.***