Pertama Kali Sejak Pertemuan Joe Biden dan Xi Jinping di KTT Bali, AS Kunjungi China Bahas Taiwan

- 13 Desember 2022, 06:20 WIB
Ilustrasi bendera China dan AS. Delegasi AS mengunjungi China untuk membahas beberapa hal, yang pertama kali sejak pertemuan Joe Biden dan Xi Jinping di KTT Bali.
Ilustrasi bendera China dan AS. Delegasi AS mengunjungi China untuk membahas beberapa hal, yang pertama kali sejak pertemuan Joe Biden dan Xi Jinping di KTT Bali. /Jason Lee/REUTERS

PR DEPOK – Delegasi senior AS mengunjungi China dan membahas cara-cara untuk meningkatkan hubungan dan masalah Taiwan.

Hal itu diungkapkan oleh China pada Senin, 12 Desember 2022 waktu setempat, ketika kedua belah pihak meletakkan dasar untuk kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Blinken.

Pembicaraan yang melibatkan diplomat AS untuk Asia Timur Daniel Kritenbrink, Direktur Senior Dewan Keamanan Nasional untuk China dan Taiwan Laura Rosenberger dan Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng, berlangsung pada hari Minggu dan Senin di provinsi utara Hebei.

Kunjungan tersebut dilakukan setelah pemimpin China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden berjanji untuk memperbaiki hubungan yang rusak pada pertemuan puncak di Bali, Indonesia bulan lalu.

Baca Juga: Prediksi Skor dan Line Up Argentina vs Kroasia di Semifinal Piala Dunia 2022

Juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin mengatakan bahwa kedua belah pihak di Hebei melakukan diskusi mendalam tentang penerapan konsensus yang dicapai pada KTT Bali antara kedua presiden.

Wang mengatakan pertemuan itu juga menyinggung Taiwan, pulau demokrasi yang memiliki pemerintahan sendiri yang diklaim China sebagai wilayahnya dan sumber gesekan yang semakin meningkat antara Beijing dan Washington.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia, Xie, Kritenbrink dan Rosenberger berbicara tentang memperkuat pertukaran di semua tingkatan dan setuju untuk menjaga komunikasi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio dan Sagitarius Besok, 13 Desember 2022: Akan Dapat Tawaran Promosi Karier

Seorang pejabat senior AS menggambarkan diskusi itu sebagai terus terang dan substantif dan mengatakan mereka juga membahas perang Korea Utara dan Rusia di Ukraina.

Kritenbrink dan Rosenberger menekankan pentingnya menetapkan landasan di bawah hubungan bilateral.

Al itu untuk memastikan bahwa Amerika Serikat dan China menjaga jalur komunikasi terbuka dan mengelola persaingan secara bertanggung jawab.

Baca Juga: Running Man Umumkan Pindah Jam Tayang Mulai 1 Januari 2023

"Mereka menekankan bahwa persaingan tidak boleh berujung pada konflik," ujar pejabat itu.

Departemen Luar Negeri mengatakan kunjungan delegasi itu akan meletakkan dasar bagi perjalanan Blinken ke China pada awal 2023, yang pertama oleh diplomat top AS dalam lebih dari empat tahun.

Setelah China, Kritenbrink dan Rosenberger akan mengadakan pembicaraan dengan sekutu AS, Jepang dan Korea Selatan.

Baca Juga: Hiatus 3 Bulan, Master in The House Siap Kembali dengan Season 2 pada Januari 2023

Hubungan memburuk antara Amerika Serikat dan China dalam beberapa tahun terakhir karena serangkaian masalah, mulai dari hak asasi manusia hingga perdagangan dan teknologi.

Dalam pertemuan mereka di Bali, Xi dan Biden membahas isu-isu kontroversial termasuk masa depan Taiwan, pembatasan AS terhadap impor teknologi tinggi China, dan langkah Beijing untuk memperluas pengaruhnya ke seluruh dunia.

Biden menyatakan bahwa tidak perlu ada Perang Dingin yang baru, sementara Xi mengatakan kepada Biden bahwa kedua negara berbagi lebih banyak untuk kepentingan bersama.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x