Departemen Luar Negeri AS Bentuk Unit Kerja 'China House', Singgung Persaingan Antar Dua Negara

- 17 Desember 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi bendera China dan AS. Departemen Luar Negeri AS membentuk unit kerja yang disebut sebagai 'China House', berkaitan dengan persaingan antar dua negara.
Ilustrasi bendera China dan AS. Departemen Luar Negeri AS membentuk unit kerja yang disebut sebagai 'China House', berkaitan dengan persaingan antar dua negara. /Jason Lee/REUTERS

Baca Juga: Cara Daftar Bansos PKH 2023 Online Lewat HP, Hanya Siapkan KTP dan KK Bisa Dapat BLT hingga Rp3 Juta

Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Presiden AS Joe Biden pada November, di mana kedua pemimpin menggarisbawahi perlunya bekerja sama untuk mengatasi tantangan global.

Usai pertemuan, Biden mengatakan kepada wartawan agar tidak perlu adanya perang dingin.

Pada bulan Oktober, Jinping sebelumnya mencatat bahwa China dan AS harus menemukan cara untuk berhubungan.

Ia menambahkan bahwa China bersedia bekerja dengan AS untuk saling menghormati, hidup berdampingan secara damai.

Baca Juga: Lionel Messi Buka Suara Jelang Final Piala Dunia 2022: Saya Tak Mampu Tahun Berikutnya, Ini Terakhir

Namun, hubungan antara Beijing dan Washington semakin tegang karena sejumlah masalah, termasuk sikap agresif China terhadap Taiwan dan upaya AS untuk melemahkan sektor teknologi China.

Ketegangan semakin meningkat ketika Demokrat Nancy Pelosi, salah satu pemimpin paling kuat di DPR AS, melakukan perjalanan ke Taiwan pada bulan Agustus, menjadikannya pejabat AS berpangkat tertinggi yang melakukannya dalam 25 tahun.

China mengecam perjalanan itu sebagai provokatif dan berbahaya, memicu serangkaian tindakan pembalasan yang mencakup sanksi terhadap Pelosi, penurunan perdagangan dengan Taiwan, dan serangkaian latihan militer yang dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan militer China.

AS tidak mengakui pulau Taiwan yang diperintah sendiri dan diklaim China sebagai miliknya, tetapi terikat oleh undang-undang untuk memberi Taiwan sarana untuk mempertahankan diri dari potensi serangan China.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x