Usai Rusia Serang Infrastruktur Energi Ukraina hingga 50 Persen, Keadaan Darurat Listrik Dicabut

- 17 Desember 2022, 20:30 WIB
Ukraina akhirnya mencabut keadaan darurat listrik, dilakukan sejak Rusia menyerang infrastruktur energi negara itu.
Ukraina akhirnya mencabut keadaan darurat listrik, dilakukan sejak Rusia menyerang infrastruktur energi negara itu. /REUTERS/Stringer.

PR DEPOK – Operator jaringan listrik Ukraina, Ukrenergo, telah mencabut keadaan darurat yang diumumkan pada hari sebelumnya.

Keadaan darurat itu awalnya diberlakukan setelah serangan Rusia memangkas konsumsi energi nasional lebih dari 50 persen di Ukraina.

Seorang pejabat senior Ukraina mengatakan sebelumnya bahwa pemadaman listrik darurat dilakukan di seluruh negeri setelah rudal Rusia menghantam fasilitas energi di beberapa wilayah.

Ukrenergo memperingatkan warga Ukraina bahwa perlu waktu lebih lama untuk memulihkan listrik setelah puluhan rudal Rusia ditembakkan ke lokasi infrastruktur utama di utara, selatan, dan tengah negara itu.

Baca Juga: Sandiaga Uno Bantah Isu Razia Hotel di Bandung karena KUHP Baru: Negara Hormati Wisatawan

"Prioritas akan diberikan pada infrastruktur penting: rumah sakit, fasilitas suplai air, fasilitas suplai panas, pabrik pengolahan limbah," kata Ukrenergo dalam pernyataannya, yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Dalam salah satu serangan terbesarnya sejak awal perang, Rusia mengirim lebih dari 70 rudal ke Ukraina, mematikan listrik di kota terbesar kedua dan memaksa Kyiv menerapkan pemadaman darurat secara nasional.

Tiga orang tewas ketika sebuah blok apartemen dihantam di pusat kota Kryvyi Rih dan seorang lainnya tewas dalam penembakan di wilayah selatan Kherson.

Pejabat yang dipasang Rusia di Ukraina timur yang diduduki mengatakan 12 orang tewas akibat penembakan Ukraina.

Baca Juga: 5 Drakor Paling Menarik yang Kisahkan Sejarah Korea, Nomor 4 Paling Menyentuh Hati

Dalam pidato video malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia masih memiliki cukup rudal untuk beberapa serangan yang lebih signifikan dan dia kembali mendesak sekutu Barat untuk memasok Kyiv dengan sistem pertahanan udara yang lebih banyak dan lebih baik.

Zelenskyy mengatakan Ukraina cukup kuat untuk bangkit kembali.

“Apa pun yang diharapkan para pemuja roket dari Moskow, itu tetap tidak akan mengubah keseimbangan kekuatan dalam perang ini,” katanya.

Kyiv telah memperingatkan bahwa Moskow merencanakan serangan habis-habisan baru awal tahun depan, kira-kira setahun setelah invasi 24 Februari.

Baca Juga: Sambangi Dubai, Bank Mandiri Ajak Pekerja Migran Indonesia Berwirausaha dalam Program Mandiri Sahabatku

Rusia telah menghujani infrastruktur energi Ukraina hampir setiap minggu sejak awal Oktober setelah beberapa kekalahan di medan perang, tetapi serangan terbaru menimbulkan lebih banyak kerusakan daripada banyak serangan lainnya.

Moskow mengatakan serangan itu ditujukan untuk melumpuhkan militer Ukraina. Ukraina menyebut mereka kejahatan perang.

Walikota Kyiv, Vitali Klitschko, mengatakan bahwa hanya sepertiga penduduk kota yang memiliki pemanas dan air serta 40 persen listrik. Sistem metro, arteri transportasi penting, tetap ditutup.

Zelenskyy mengimbau warga Ukraina untuk bersabar dan meminta otoritas regional agar lebih kreatif dalam mengatur pasokan energi darurat.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah