PR DEPOK - Sembilan bulan berlalu setelah invasi Rusia ke Ukraina, hasil perang masih belum terlihat jelas.
Militer Rusia tampaknya tidak mampu merebut Kyiv atau menduduki sebagian besar negara di bawah kepemimpina Volodymyr Zelensky.
Uni Eropa dan NATO akan secara resmi mengeluarkan seruan bersama untuk Rusia agar menarik pasukannya dari Ukraina, dan menjanjikan dukungan penuh mereka kepada pihak berwenang di Kyiv.
Dokumen tersebut telah dikerjakan selama lebih dari setahun, tetapi pekerjaan terhenti di tengah ketegangan antara Siprus dan Turki.
Deklarasi itu diharapkan akan segera disampaikan, kata para diplomat, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Politico.
Surat kabar itu menggambarkan teks itu sebagai "sebagian besar biasa-biasa saja," tetapi mengatakan membuatnya resmi akan menjadi pencapaian diplomatik yang besar setelah ditunda selama berbulan-bulan: awalnya, deklarasi itu diharapkan akan ditandatangani pada KTT NATO di Madrid bulan Juni lalu.
Baca Juga: Sebut Rusia Siap untuk Serang Kyiv Kedua Kalinya, Jenderal Ukraina: Sekitar 200.000 Pasukan Baru
Pada bulan September, usai bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, Presiden Komisi Eropa, Ursula Von der Leyen menulis di Twitter bahwa 'sudah tiba waktunya untuk menyetujui Deklarasi Bersama baru untuk memajukan kemitraan bersama.'