NATO dan Uni Eropa Kembali Bersuara Singgung Deklarasi Bersama Soroti Ukraina

- 17 Desember 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi NATO, berikut sikap tegasnya soal serangan Rusia di Ukraina.
Ilustrasi NATO, berikut sikap tegasnya soal serangan Rusia di Ukraina. /REUTERS/Yves Herman

Namun, pada awal bulan ini Parlemen Eropa mengeluh bahwa “meskipun ada kerja sama yang efektif di lapangan,” “keterlambatan sangat terlihat terkait deklarasi bersama ketiga yang telah lama ditunggu-tunggu.”

Teks tersebut telah dinegosiasikan terutama antara kantor presiden Dewan Eropa, Charles Michel, Komisi dan NATO.

Baca Juga: Temukan Sel Tahanan untuk Anak-anak Usai Kherson Ditinggalkan Rusia, Ukraina: Dua Ruang Penyiksaan

Dalam draf yang hampir final, Uni Eropa dan NATO menyerukan Rusia "untuk segera menghentikan perang ini dan menarik diri dari Ukraina," dan mereka mengulangi "dukungan yang tak tergoyahkan dan berkelanjutan untuk kemerdekaannya."

Mereka juga setuju "untuk sepenuhnya mendukung hak yang melekat pada Ukraina untuk membela diri dan untuk memilih nasibnya sendiri".

Mereka mengatakan bahwa "perang brutal Rusia telah memperburuk krisis pangan dan energi yang mempengaruhi miliaran orang di seluruh dunia".

Permusuhan antara Rusia dan Ukraina ini dimulai pada 24 Februari 2022, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengarahkan pasukannya untuk meluncurkan invasi besar-besaran ke Ukraina.

Baca Juga: Wanita Turki Ini Ditangkap Usai Berhasil Menyamar Jadi Dokter Selama Setahun, Begini Kronologinya

Cakupan serangan yang luas dilakukan Putin disebut sebagai "operasi militer khusus", menunjukkan bahwa tujuan mereka adalah untuk segera merebut Kyiv, mungkin menggulingkan pemerintah, dan menduduki separuh hingga dua pertiga wilayah timur negara itu.

Pasukan Ukraina hingga saat ini menikmati kesuksesan selama tiga bulan di medan perang dan terus membuat kemajuan dalam merebut kembali wilayahnya.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurfajriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x