PR DEPOK – Menteri Luar Negeri Uni Eropa telah memberlakukan sanksi baru terhadap para pemimpin agama di Iran, pejabat senior dan pegawai media pemerintah.
Sanksi Uni Eropa untuk Iran tersebut diterapkan atas tindakan keras baru terhadap protes antipemerintah dan memasok drone ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.
Dua puluh orang dan satu entitas Iran dijatuhi sanksi pada Senin, 12 Desember 2022, atas pelanggaran hak asasi manusia, sementara empat orang lagi dan banyak entitas ditambahkan karena masalah drone. Sanksi termasuk pembekuan aset dan larangan perjalanan ke UE.
Penyiaran Republik Islam Iran milik negara telah dibekukan asetnya. Uni Eropa mengatakan media adalah corong untuk tanggapan kekerasan terhadap demonstrasi baru-baru ini di Iran.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo, dan Virgo, Selasa, 13 Desember 2022: Tekanan Karier Meningkat
Warga Iran telah memprotes pembatasan pemerintah pada kehidupan sehari-hari mereka sejak akhir September, menyusul kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun, yang ditangkap karena diduga melanggar aturan berpakaian ketat Republik Islam.
Protes antipemerintah, yang telah berubah menjadi pemberontakan rakyat Iran dari semua lapisan masyarakat, kini menjadi salah satu tantangan terbesar bagi para pemimpin negara sejak revolusi Iran 1979, yang berujung pada berdirinya Republik Islam.
“Uni Eropa akan mengambil tindakan apa pun yang kami bisa untuk mendukung para wanita muda dan demonstran damai,” kata kepala kebijakan luar negeri blok itu, Josep Borrell yang dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.